Ipotnews - Berlanjutnya iklim baik di komplek aset berisiko membuat greenback tetap di bawah tekanan dan menyeret Indeks Dolar AS (DXY) ke posisi terendah baru 4-pekan di band 96,30/20 pada hari Kamis (9/7).
Indeks turun untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Kamis setelah perubahan mood di antara investor terhadap aset berisiko. Memang, pelaku pasar yang terus fokus pada pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung dan prospek yang lebih baik dalam jangka panjang, menurunkan kekhawatiran berlanjutnya lonjakan kasus positif pandemi coronavirus di berbagai negara.
Lonjakan kasus COVID-19 di AS tetap menjadi pusat perdebatan di tengah upaya pembukaan kembali ekonomi dengan baik. Seperti biasa, tren selera risiko yang luas muncul sebagai pendorong utama dolar dalam jangka pendek ditambah dengan perdagangan AS-China dan efervesensi geopolitik yang ada di mana-mana.
Pada sikap konstruktif di sekitar dolar AS, pertarungan penghindaran risiko harus mendukung preferensi investor untuk greenback sebagai tempat yang aman bersama dengan statusnya sebagai mata uang cadangan global dan penyimpan nilai. Berlawanan dengan ini, paket stimulus yang sedang berlangsung (dan berpotensi bertambah) oleh Federal Reserve dapat membatasi kenaikan dolar.
Level Relevan Indeks Dolar AS
Saat ini, indeks kehilangan 0,19% di posisi 96,29 dan menghadapi pertentangan berikutnya di 96,24 (terendah bulanan Jul.9) diperbantukan oleh 96,03 (Fibo 50% dari penurunan 2017-2018) dan kemudian 95,72 (terendah bulanan Jun.10) . Di sisi lain, penembusan di atas 97,80 (tertinggi mingguan 30 Juni) akan menuju ke 97,87 (61,8% Fibo dari penurunan 2017-2018) dan akhirnya 98,27 (SMA 200 hari).

Sumber : admin