Bangun Pabrik Smelter, HRUM Guyur Harum Nickel Rp 1,4 T
Monday, October 02, 2023       10:02 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Harum Energy Tbk () melalui anak usahanya PT Harum Nickel Industry (HNI) memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Westrong Metal Industry (WMI), entitas asosiasi perseroan pada tanggal 27 September 2023.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pemberian pinjaman kepada entitas anaknya tersebut sebesar US$ 90 juta atau Rp 1,39 triliun (kurs Rp 15.486) yang akan digunakan untuk belanja modal, modal kerja, dan investasi.
Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga atas jumlah pokok yang terutang sebesar SOFR + 2,60% per tahun terhitung sejak tanggal dicairkannya setiap Pinjaman sampai dengan jumlah pokok terkait dilunasi seluruhnya.
HNI merupakan suatu perseroan terbatas Indonesia yang menjalankan usaha di bidang aktivitas perusahaan holding, dengan fokus pada investasi dalam bisnis nikel. Sementara WMI merupakan suatu perseroan terbatas Indonesia yang menjalankan usaha di bidang pemurnian nikel (smelter).
"WMI saat ini sedang membangun suatu smelter menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace (REF) yang berlokasi di Kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah, dengan rencana kapasitas produksi terpasang tahunan sebesar hingga 56.000 ton nikel," tulis manajemen dikutip Senin (2/10).
Seperti diketahui, HNI merupakan suatu anak perusahaan Perseroan yang mana Perseroan, secara langsung dan tidak langsung, memiliki 99% saham dalam modal ditempatkan dan disetor HNI. Sementara WMI merupakan suatu entitas asosiasi Perseroan yang mana Perseroan (melalui HNI) memiliki 20% saham dalam modal ditempatkan dan disetor WMI
Manajemen menyebut, untuk meraih pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, salah satu upaya utama perseroan adalah mendiversifikasi usahanya melalui ekspansi ke usaha pertambangan dan pengolahan nikel.
"Investasi dalam WMI merupakan suatu bentuk implementasi ekspansi usaha perseroan ke usaha pertambangan dan pengolahan nikel," ungkapnya.
Investasi Perseroan pada WMI, pertama kali dilakukan pada saat HNI mengambil bagian sebesar 20% dari total modal ditempatkan dan disetor dari WMI pada bulan April 2022. WMI saat ini sedang dalam tahap akhir konstruksi smelter nikel yang memerlukan pembiayaan untuk menyelesaikan konstruksi tersebut serta modal kerja untuk tahap pengembangan selanjutnya.
"Sehubungan dengan hal tersebut pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman ini merupakan bagian dari investasi perseroan pada WMI, dimana pinjaman tersebut diperlukan untuk membiayai belanja modal, modal keria dan pembiayaan umum perusahaan serta untuk tujuan investasi," pungkasnya.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com