Bursa Pagi: Asia Dibuka Menguat, IHSG Konsolidasi Berpeluang Balik Arah
Monday, November 23, 2020       08:41 WIB

Ipotnews - Awali pekan keempat November, Senin (23/11), bursa saham Asia dibuka menguat, investor mecermati perkembangan seputar virus korona, seiring bertambahnya pembatasan aktivitas penduduk di sejumlah negara bagian di AS.
Investor juga memantau saham-saham penerbangan di Hongkong dan Singapura, termasuk Ctahay Pacific dan Singpore Airlines, setelah penundaan penerapan  travel bubble  antara kedua negara. Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang menguat 0,18%Bursa saham Jepang hari libur nasional. Indeks berlanjut naik 0,55% (35,80 poin) menjadi 6.575,00 pada pukul 8:25 WIB.
Perdagangan saham hari ni dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,6%, didukung lonjakan tajam harga saham BHP Group dan Fostescue sebesar 3,4% dan 4,72%.
Pada jam yang sama, indeks Kospi, Korea Selatan melonjak 1,67% ke level 2.596,20, setelah dibuka melompat 0,9%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melaju mencapai 0,79% (208,25 poin) ke level 26.659,79 pada pukul 8:35 WIB, Indeks Shanghai Composite, China menguat 0,19% menjadi 3.384,10.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi dihaapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham Asia yang cenderung menguat, setelah gagal mempertahankan manuver di zona hijau pada akhir perdagangan pekan lalu dan diutup turun 0,4% menjadi 5.571. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,6% menjadi USD21,58.
Beberapa analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan melemah, namun berpotensi berbalik arah. Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi penguatan jangka pendek, dengan kondisi jenuh beli sebagai sinyal koreksi.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, erkoreksinya indeks bursa Wall Street seiring terus melonjaknya kasus baru covid-19, serta adanya perbedaan pandangan antara Departemen Keuangan AS dan The Fed terkait keberlangsungan kebijakan moneter darurat, diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu kembali ditundanya program vaksinasi yang semula dijadwalkan minggu ketiga bulan Desember menjadi minggu ketiga bulan Januari 2021 berpeluang menjadi sentimen negatif di pasar.
IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan  support  di level 5,530 dan  resistance  di level 5,610. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: ASII (Buy on Weakness). Support: Rp5,625, Resist: Rp5,825, CPIN (Buy). Support: Rp6,400, Resist: Rp6,550, INTP (Buy). Support: Rp14,150 , Resist: Rp14,650, ERAA (Buy). Support: Rp1,795, Resist: Rp1,845.
  • ETF: XISC (Sell). Support: Rp630, Resist: Rp642, XIIF (Sell). Support: Rp528, Resist: Rp540, XMTS (Sell). Support: Rp446, Resist: Rp450.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu di zona merah, investor mencermati perkembangan stimulus fiskal AS dan penantian kemungkinan peluncuran vaksin Covid-19, di tengah semakin banyaknya negara bagian AS yang menerapkan penguncian. Rata-rata kasus Covid-19 di AS dalam tujuh hari terakhir mencapai 165,029, 24% lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya. Ikut membebani pasar, pertentangan antara Departemen Keuangan AS dan Federal Reserve tentang kelanjutan pendanaan sejumlah program darurat yang diterapkan selama resesi. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan akan mengakhiri fasilitas pembelian obligasi korporasi dan pinjaman yang ditargetkan untuk UKM oleh The Fed. Dana USD455 miliar yang dialokasikan di bawah CARES Act harus dikembalikan ke Kongres.
Sepanjang pekan lalu, pasang surut berita vaksin dan lonjakan infeksi membuat investor terombang-ambing di antara saham yang sensitif ekonomi dan saham pemimpin pasar yang tahan pandemi. Secara mingguan, Dow Jones dan S&P 500 turun 0,7% dan 0,8%. Saham Zoom dan Netflix membantu menahan pelemahan Indeks Nasdaq lebih dalam. Saham Boeing dan Salesforce anjlok 2,9% dan 2,5%. Saham sektor teknologi and industrial merosot 1.1% dan 0.9%. Pfizer Inc mengajukan permohonan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19, harga sahamnya naik 1,4%. Gilead Sciences melemah 0,9% karena panel WHO menyarankan agar tidak menggunakan remdesivir untuk pengobatan Covid-19.
  • Dow Jones Industrial Average merosot 0,75% (-219,75 poin) ke level 29.263,48.
  • S&P 500 melorot 0,68% (-24,33 poin) ke posisi 3.557,54.
  • Nasdaq Composite turun 0,42% (-49,74 poin) menjadi 11.854,97.

Bursa saham utama Eropa menutup pekan lalu di teritori positif. Indeks STOXX 600 naik 0,52% ke level 389,61, menguat tiga pekan secara berturut-turut seiring kenaikan harga saham terkait komoditas, di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus virus korona serta kebuntuan stimulus fiskal AS. Data penjualan ritel Inggris periode Oktober melonjak dan menteri kesehatan Inggris mengatakan ada tanda-tanda yang menggembirakan bahwa kasus virus mulai mendatar. Pasar saham Inggris juga mendapat sokongan sentimen optimisme Brexit.
Sektor minyak dan gas melompat 1,5% didukung kenaikan harga minyak mentah. Saham pertambangan; Rio Tinto, Glencore dan BHP melonjak antara 1,2% dan 2,4% seiring reli harga logam karena berlanjutnya permintaan dari China dan potensi gangguan pasokan. Saham konlomerat Jerman, Thysenkrupp melesat lebih dari 4%, setelah mengumumkan pengurangan 5.000 pekerjaan. Perusahaan perangkat lunak Inggris, Sage rontok 13,4% karena melaporkan penurunan laba operasional organik sebesar 3,7%.
  • DAX 30 Jerman naik 0,39% (51,09 poin) ke level 13.137,25.
  • FTSE 100 London menguat 0,27% (17,1 poin) menjadi 6.351,,45.
  • CAC 40 Paris bertambah 0,39 % (21,23 poin) ke posisi 5.495,89.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup menguat, para trader mengkonsolidasikan posisi di tengah persaingan kekuatan katalis yang menarik pasar uang ke arah yang berbeda. Lonjakan kasus virus corona di satu sisi dan kabar baik vaksin korona pada sisi lain. Para senator dari Demokrat dan Republik pada Kamis pekan ini sepakat menggelar lagi negosiasi tentang stimulus fiskal AS sehingga membebani dolar AS sebagai  safe haven .
Yen menguat terhadap dolar AS. Euro dan poundsterling turun karan progres kemajuan perundingan Brexit, oleh Uni Eropa dan Inggris. Indeks Dolar AS (indeks DXY) menguat 0,11% menjadi 92,40, namun melemah dibanding akhri pekan sebelumnya.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.1857

-0.0018

-0.15%

Poundsterling (GBP-USD)

1.3275

0.0014

+0.11%

Yen (USD-JPY)

103.86

0.12

+0.12%

Yuan (USD-CNY)

6.5630

-0.0208

-0.32%

Rupiah (USD-IDR)

14,165.00

10.00

+0.07%

Sumber : Bloomberg.com, 20/11/2020 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges menutup pekan lalu dengaan menguat, sekaligus membukukan kenaikan mingguan tiga pekan secara beruntun, lebih dari 4%. Uji coba vaksin covid-19 yang dinilai berhasil, menjadi katalis positif bagi pergerakan harga minyak. Tetapi kebijakan baru  lockdown  di beberapa negara membatasi penguatan harga. Harapan OPEC + akan mengendalikan produksi telah mendukung pasar minyak.
Harga minyak mendapat dukungan dari sinyal stimulus fiskal AS setelah Pemimpin Mayoritas Partai Republik di Senat ASsetuju untuk melanjutkan diskusi tentang memberikan lebih banyak bantuan karena lonjakan kasus Covid-19 di seluruh AS. Kekhawatiran kelebihan pasokan, terus membebani karena Libya telah meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade sebanyak 1,25 juta bph .
  • Harga minyak mentah Brent naik 59 sen (1,3%) menjadi USD 44,79 per barel.
  • Harga minyak mentah WTI naik 41 sen (0,98%) menjadi USD 42,15 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutup menguat, setelah Menkeu AS Steve Mnuchin mengisyaratkan bahwa negosiasi tentang stimulus fiskal akan berlanjut. Namun secara mingguan harga emas spot turun 0,6%. Harga emas batangan telah merosot sekitar 5% sejak laporan positif tentang vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan Moderna dalam 12 hari terakhir. Bank of America mengatakan, investor menarik USD 4 miliar dari emas, arus keluar terbesar yang pernah ada, di tengah serbuan aset berisiko sejak sepekan sebelumnya.
Namun beberapa analis mengatakan, dukungan terhadap harga emas akan tetap ada, karena perlu berbulan-bulan hingga vaksin dapat diproduksi dan didistribusikan secara efektif, dan kebuntuan di pemerintah AS akan berlanjut.Harga logam berharga lainnya; perak naik 0,7% menjadi USD24,26 per ounce, platinum turun 0,7% ke level USD944,99, sementara paladium turun 0,2% menjadi USD 2.321,49
  • Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD 1.876,66 per ounce.
  • Harga emas berjangka meningkat 0,7% menjadi USD 1.872,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)