Bursa Sore: Saham Asia Keok Terseret Saham Chips, IHSG Berotot
Tuesday, November 12, 2024       16:42 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) anteng di zona hijau sampai akhir perdagangan hari Selasa (12/11). IHSG menanjak 55 poin (+0,76%) ke level 7.321.
Volume perdagangan sebanyak 302,26 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp13,69 triliun. Sektor energi menjadi yang terkuat, naik 2,83%. Sedangkan sektor konsumsi non primer paling lemah, turun 0,60%
Saham top gainers LQ45: , ,
Sedangkan saham top losers LQ45 adalah: , ,
Bursa Asia
Saham Asia anjlok pada hari Selasa (12/11) terseret oleh pasar Tiongkok dan saham chip. Karena investor khawatir tentang kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump.
Sementara bitcoin mencapai rekor tertinggi di tengah spekulasi menjadi aset yang akan diuntungkan oleh pemerintahan baru Trump.
Investor mengantisipasi masa jabatan empat tahun kedua Trump. Di periode ke-2 Trump menggaungkan pemangkasan pajak yang akan mendorong pasar saham serta regulasi lebih longgar.
Ancaman penerapan tarif bea masuk produ impor oleh Trump menekan kurs euro dan yuan.
Dolar AS diperkirakan akan mendapat manfaat dari beberapa kebijakan yang kemungkinan akan membuat suku bunga AS relatif lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik terluas di luar Jepang turun 1,7% ke level terendah sejak 25 September.
Saham chip di regional Asia telah terpuruk minggu ini setelah Reuters melaporkan bahwa AS memerintahkan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co untuk menghentikan pengiriman chip canggih ke pelanggan Tiongkok yang sering digunakan dalam aplikasi AI.
Saham Tiongkok merosot sementara saham Hong Kong juga anjlok. Sentimen sebagian besar tetap suram setelah paket stimulus terbaru Beijing gagal memberikan pengeluaran langsung yang ditujukan kepada konsumen seperti diharapkan oleh investor.
"Pasar sekarang khawatir bahwa akan ada kebijakan negatif Tiongkok yang muncul lebih cepat dari pemerintahan Trump dengan pilihan kabinet barunya," kata Steven Leung, direktur eksekutif penjualan institusional di UOB Kay Hian di Hong Kong. "Sikap agresif mereka (China) bisa lebih dari yang diharapkan."
Tarif juga membawa risiko pembalasan dari mitra dagang utama." "Tetapi ini adalah cerita untuk lain waktu dan kemenangan Trump telah melepaskan semangat juang di pasar untuk saat ini," kata Menon Menon, direktur pelaksana strategi investasi di OCBC .
"Prospek jangka menengah bisa menjadi lebih suram jika Trump mengejar kenaikan tarif yang agresif ... Ini pada akhirnya dapat memicu inflasi dan menghentikan Fed dari pemotongan suku bunga.
Di sisi makro, fokus investor akan tertuju pada data inflasi harga konsumen AS pada hari Rabu, dengan parade pembicara Federal Reserve juga akan berbicara minggu ini, termasuk Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis.
Pasar memperkirakan peluang 87% bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Desember sebesar 25 basis poin.
Indeks Saham Asia
Nikkei225 (Jepang) -0,40% ke 39.376
Topix (Jepang) +0,07% ke 2.741
Shanghai Composite (China) -1,39% ke 3.421
Shenzhen Component (China) -0,65% ke 11.314
CSI300 (China) -1,10% ke 4.085
Hang Seng (Hong Kong) -2,84% ke 19.846
Kospi (Korsel) -1,94% ke 2.482
Taiex (Taiwan) -2,33% ke 22.981
S&P/ASX200 (Australia) -0,13% ke 8.255
Currency
USD-JPY ke 153,90/+0,12%
USD-SGD ke 1,3383/+0,33%
AUD-USD ke 0,6545/-0,46%
USD-IDR ke 15.781/+0,59%
USD-CNY ke 7,2386/+0,33%
USD-MYR ke 4,4388/+0,64%
USD-THB ke 34,8010/+0,77%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa jatuh pada hari Selasa (12/11) pagi waktu London karena investor menilai apa arti kembalinya Presiden terpilih AS Donald Trump ke Gedung Putih bagi perekonomian kawasan di tengah kekhawatiran tentang penerapan tarif impor.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 turun 0,64% pada pembukaan. Semua sektor dan bursa utama diperdagangkan di zona merah. Saham pertambangan memimpin penurunan, turun 1,44%. Sektor bank, otomotif, dan kimia semuanya juga turun lebih dari 1%.
Indeks DAX (Jerman) -0,91% pada posisi 19.270
Indeks FTSE (Inggris) -0,39% ke 8.093
Indeks CAC (Perancis) -1,03% di level 7.350
Oil
Harga minyak sedikit berubah pada hari Selasa (12/11) sore, menunggu arahan harga lebih lanjut dari laporan bulanan OPEC . Kekecewaan investor terhadap rencana stimulus terbaru China dan kekhawatiran kelebihan pasokan membuat minat beli tertahan.
Harga minyak mentah Brent naik 4 sen menjadi $71,87 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun satu sen menjadi $68,03 per barel. Kedua kontrak telah turun lebih dari 5% selama dua sesi perdagangan sebelumnya.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

berita terbaru
Friday, Dec 13, 2024 - 17:36 WIB
Indonesia Market Summary (13/12/2024)
Friday, Dec 13, 2024 - 17:25 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham SRTG, Beli
Friday, Dec 13, 2024 - 17:24 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham VKTR, Jual
Friday, Dec 13, 2024 - 17:19 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham IDPR, Beli
Friday, Dec 13, 2024 - 17:15 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham KARW, Jual
Friday, Dec 13, 2024 - 17:14 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AADI, Beli
Friday, Dec 13, 2024 - 16:49 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham TRJA, Jual