Duh! Bos BRI Sebut Risiko Kuartal II Tahun Ini Terbilang Tinggi
Thursday, April 25, 2024       18:48 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarsomemperkirakan bahwa risiko kredit pada kuartal II 2024 terbilang tinggi dengan pertumbuhan ekonomi moderat.
Hal ini berdasarkan matriks pertumbuhan ekonomiIndonesia dari tim BRI. "Mengelola risiko-risiko yang datang dari global maupun domestik, kita harus punya kemampuan untuk melakukan simulasi," katanya, Kamis (25/4/2024)
Oleh karena itu hingga Juni 2024, BRIakanmenyalurkan kredit secara moderat.  Loan portfolio guideline  BRI untuk tiga bulan ke depan pun akan diperketat.
Profil risiko, kata Sunarsoakan turunbegitu memasuki kuartal III dan IV tahun ini. Akan tetapipertumbuhan ekonomi masih moderat.
Dia pun mengimbau kepada industri perbankan untuk lebih rutin melakukan stress test secara berkala. Selain itu industri perlu menjaga rasio pencadangan untuk meredam risiko pemburukan aset, dan mencari dana dengan tenor jangka panjang.
Sunarsomengatakan bahwa kondisi perekonomian saat ini sedang dibayangi ketidakpastian global. Faktor geopolitik mempengaruhi harga minyak, energi, dan pangan. Kemudian, situasi domestik yang masih berhadapan dengan ketersediaan pangan yangberdampak kepada inflasi.
"Dan itu yang paling dekat kalau dari sisi risiko adalah  liquidity race . Dan itu nanti pasti akan menimbulkan  high cost  dari sisi  cost of fund  (biaya dana) dan itu akan berpengaruh terhadap kualitas kredit dan lain-lain," jelasnya.
Oleh karena itu diamenilai perbankan perlu membentuk unit  banking crisis center  yang bersifat temporer. "Untuk melakukan dan menguji stress test ini, simulasi-simulasi ini, bukan lagi mingguan tapi harian," katanya.
Sunarso menambahkan, dalam situasi yang sangat mendesak, stress test perlu dilakukan sekali dalam beberapa jam. Itu untuk memonitor kondisi pasar yang sangat bergejolak.
"Dan begitulah cara mengurus bank, karena bank itu memang sangat high risk dan highly regulated. Maka kemudian bagi manajemen bank adalah kesediaan dana untuk dianalisa, dibuat simulasinya, dan periode simulasinya, makin krisis makin sering kita lakukan  stress test ," ujar tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesiamemutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%. Hal ini dilakukan setelah menahanBI Rate sepanjang 5 bulan terakhir.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa keputusan tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Dilansir dari Refinitiv pada pukul 09:19 WIB hari ini (25/4/2024), rupiah melemah 0,34% ke level Rp16.205/US$. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan pembukaan yang berada di angka Rp16.180/US$.
Sementara indeks dolar AS (DXY) tercatat turun tipis 0,08% ke angka 105,77.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

berita terbaru
Saturday, May 04, 2024 - 18:47 WIB
GOTO Berencana Private Placement dan Buyback Saham
Saturday, May 04, 2024 - 18:37 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KARW
Saturday, May 04, 2024 - 18:32 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of GDST
Saturday, May 04, 2024 - 18:27 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of IKPM
Saturday, May 04, 2024 - 18:22 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of YPAS
Saturday, May 04, 2024 - 18:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TYRE
Saturday, May 04, 2024 - 18:16 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of IGAR