Hari Ini Cum Date Dividen, Saham BMRI Melesat ke Rp 7.325
Tuesday, March 19, 2024       10:11 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kelima di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk ( BMRI ) terpantau berbalik melesat pada perdagangan sesi I Selasa (19/3/2024), di mana pada hari ini merupakan periode  cum date  dividen tunai BMRI .
Per pukul 09:38 WIB, saham BMRI melesat 2,09% ke posisi harga Rp 7.325/unit. Meski berhasil melesat lagi, tetapi BMRI belum mampu untuk mencetak rekornya lagi hari ini. Adapun terakhir BMRI mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pada 14 Maret lalu di Rp 7.400/unit.
Saham BMRI sudah diperdagangkan sebanyak 2.720 kali dengan volume transaksi mencapai 23,11 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 168,39 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 683,67 triliun.
Hingga pukul 09:38 WIB di order bid atau beli, pada harga Rp 7.300/unit, menjadi antrean beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 51.646 lot atau sekitar Rp 37,7 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 7.500/unit menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 40.805 lot atau sekitar Rp 30,6 miliar.
Saham BMRI kembali menghijau saat periode pembagian dividen perseroan untuk tahun buku 2023 sudah dimulai. Adapun pada hari ini merupakan periode  cum date  dividen BMRI di pasar reguler dan negosiasi, sehingga pada hari ini menjadi akhir perdagangan bagi investor yang ingin mendapatkan hak dividen atau investor yang ingin menerima kucuran dana dari BMRI .
Sebelumnya, BMRI akan membagikan dividen senilai Rp 33,03 triliun atau Rp 353,95 per saham kepada pemegang sahamnya.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada 7 Maret lalu, BMRI akan memanfaatkan laba bersih tahun buku 2023, di mana sebagiannya digunakan untuk pembagian dividen.
Nilai dividen yang ditebar BMRI kali ini naik 33,84% secara tahunan ( year-on-year /yoy). Pada tahun lalu, BMRI telah menebar dividen tunai sebesar Rp 24,7 triliun atau 60% dari total laba bersih tahun buku 2022 yang mencapai Rp 41,2 triliun.
Kenaikan nilai dividen BMRI ini memang sejalan dengan pertumbuhan pesat laba bank pada 2023. Bank Mandiri telah mengumumkan raupan laba bersih konsolidasi Rp 55,1 triliun sepanjang 2023, melonjak 33,7% yoy. Capaian ini ditopang oleh pertumbuhan kredit di seluruh segmen.
Segmen kredit korporasi per 31 Desember 2023 mencapai Rp 490 triliun, tumbuh 18,3% yoy. Selain itu, segmen kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan segmen lain yaitu sebesar 21,2% yoy menjadi Rp 238 triliun.
Kemudian segmen SME naik 14% yoy menjadi Rp 77 triliun dan mikro tumbuh 10,4% yoy menyentuh Rp 168 triliun.
Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik.Pada akhir 2023, rasio  non-performing loan  (NPL) BMRI secara  bank only  turun sebesar 86 basis poin (bp) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ke level 1,02%.
Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL  coverage ratio ) di level konservatif yakni sebesar 384%.
 Sanggahan:   Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 
(chd/chd)

Sumber : www.cnbcindonesia.com