Indikator Ekonomi Relatif Positif, Emas di Jalur Pelemahan Mingguan
Friday, May 22, 2020       14:14 WIB

Ipotnews - Emas menguat, Jumat, karena meningkatnya ketegangan AS-China mendongkrak daya tarik  safe-haven  logam kuning itu, meski indikator ekonomi yang positif setelah beberapa negara melonggarkan penguncian mendorong  bullion  ke jalur penurunan mingguan.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD1.727,75 per ounce pada pukul 12.24 WIB, setelah anjlok 1,4% pada sesi Kamis, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Jumat (22/5). Emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,4% menjadi USD1.729,40 per ounce.
Emas reli ke level tertinggi sejak Oktober 2012, Senin, tetapi sejak itu kehilangan kekuatannya dan sekarang menuju penurunan mingguan 0,7%.
"Fundamental masih mendukung untuk emas. Tetapi, ada sedikit peningkatan dalam aktivitas manufaktur di Eropa dan Amerika, data PMI tadi malam sedikit lebih baik," kata Avtar Sandu, Manajer Phillip Futures.
Kontraksi ekonomi zona euro mereda pada Mei, menurut survei Purchasing Manager Index (PMI). Resesi sektor swasta Jerman juga membaik seiring pelonggaran pembatasan penguncian yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Namun, gesekan Amerika-China mengurangi selera risiko, mendukung emas dan mengurangi tekanan pada harga logam itu dari data makro yang sedikit lebih baik.
Saham Asia berguguran setelah rencana Beijing untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang baru di Hong Kong mendapatkan peringatan dari Presiden Donald Trump.
Emas bertahan di atas level kunci USD1.700 per ounce, membangun dorongan untuk mencapai tingkat tertinggi 2011 di kuartal mendatang, ungkap Fitch Solutions dalam sebuah catatan.
Suku bunga yang lebih rendah dengan kebijakan pelonggaran kuantitatif, ketidakpastian makro dan geopolitik serta arus investor yang kuat bakal terus mendukung harga emas dalam 6-12 bulan, Fitch menambahkan.
Palladium naik 0,1% menjadi USD2.015,76 per ounce, dan sedang berupaya membukukan pekan terbaik sejak akhir Maret. Platinum turun 0,6% menjadi USD827,83 dper ounce an perak melorot 1,4% menjadi USD16,82 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, Jul 02, 2025 - 11:09 WIB
Hasil RUPS Luar Biasa Juni 2025 IFSH
Wednesday, Jul 02, 2025 - 11:06 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 INDR
Wednesday, Jul 02, 2025 - 11:03 WIB
Hasil RUPS Tahunan dan Luar Biasa Juni 2025 UANG
Wednesday, Jul 02, 2025 - 10:58 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 ZINC
Wednesday, Jul 02, 2025 - 10:55 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 JIHD
Wednesday, Jul 02, 2025 - 10:51 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 BCIP
Wednesday, Jul 02, 2025 - 10:41 WIB
Hasil RUPS Tahunan Juni 2025 BUVA
Wednesday, Jul 02, 2025 - 10:40 WIB
Financial Statements Full Year 2024 of OASA
Wednesday, Jul 02, 2025 - 10:40 WIB
ELIT Dividen Tunai Rp 5 per Saham