Ini Pemilik Gudang Garam yang Hartanya Capai Rp 47 T
Saturday, February 15, 2025       15:13 WIB

Jakarta, Detik Finance - Gudang Garam adalah perusahaan rokok besar di Indonesia yang telah berdiri sejak 1958. Jenis produk rokok yang diproduksinya ada sigaret kretek linting tangan (SKT), sigaret kretek klobot (SKL), hingga sigaret kretek linting mesin (SKM).
Pabrik rokok ini terletak di Kediri, Jawa Timur. Tidak hanya di Tanah Air, produk Gudang Garam juga terkenal di luar negeri. Lalu, sebenarnya siapa pemilik Gudang Garam?
Pemilik Gudang Garam
Sekarang Gudang Garam dimiliki oleh Susilo Wonowidjojo. Susilo lahir pada 18 November 1956 di Kediri, Jawa Timur.
Ia merupakan anak dari Surya Wonowidjojo, pendiri PT Gudang Garam Tbk. ()
Dilansir laman resmi perusahaan Gudang Garam, Surya Wonowidjojo telah meninggal dunia pada 28 Agustus 1985. Tongkat estafet kepemimpinan kemudian kakak Susilo, Rachman Halim, hingga tahun 2008. Selanjutnya tongkat estafet itu pun bergulir ke Susilo.
Kini, Susilo Wonowidjojo menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan bersama saudara perempuannya, Juni Setiawati yang menjabat sebagai komisaris utama.
Beliau telah menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1976, kemudian menjadi Wakil Presiden Direktur sejak 1990. Dari situ, ia meneruskan posisi sebagai Presiden Direktur Gudang Garam.
Kekayaan Keluarga Susilo Wonowidjojo
Kekayaan Susilo dan keluarganya banyak berasal dari Gudang Garam perusahaan publik pendirian ayahnya.
Susilo Wonowidjojo dan keluarga memiliki total kekayaan $2,9 miliar atau setara lebih dari Rp 47 triliun. (kurs Rp 16.350). Dengan total kekayaan tersebut, menjadikan Susilo Wonowidjojo & family berada di urutan 23 dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2024 versi Forbes.
Sejarah Berdirinya Gudang Garam
Dari catatan detikFinance, awal kemunculan Gudang Garam diprakarsai oleh perselisihan Surya Wonowidjojo atau Tjoa Ing-Hwie dengan pamannya yang memiliki pabrik rokok Tjap 93. Adanya perselisihan tersebut sampai membuatnya mengundurkan diri dari pabrik rokok Tjap 93.
Menurut sebuah cerita, perselisihan disebabkan karena Tjoe menuntut pembagian saham kepada pamannya. Ada versi lain yang mengatakan kalau pamannya tidak setuju dengan ekspansi perusahaan yang direncanakan Tjoa.
Dari situ, Tjoa kemudian keluar diikuti 50 pegawai setianya dan membuka lini bisnis rokok baru dengan merk Inghwe dalam skala rumahan. Kemudian, Inghwe berkembang pun berhasil pesat setelah memasarkannya melalui jalur distribusi rokok Tjap 93.
Lompatan-lompatan besar tersebut menjadi cikal bakal kelahiran pabrik rokok Gudang Garam yang berdiri pada 26 Juni 1958. rokok 'Gudang Garam Kuning' merupakan awal produk yang dikeluarkan Gudang Garam.
(khq/fds)

Sumber : DETIK FINANCE