Ini penyebab penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tertekan
Tuesday, June 30, 2020       17:24 WIB

JAKARTA - Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk () mengalami tren penurunan dari Januari hingga Mei 2020. Ada sejumlah sentimen pemberat yang menekan penjualan , salah satunya karena pandemi Corona.
Melansir laporan operasional United Tractors Mei 2020, penjualan Komatsu dalam periode  Year to Date  (YTD) turun signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Tercatat penjualan Komatsu turun 55,1% dari sebelumnya 1.731 unit di Mei 2019 menjadi 777 unit di Mei 2020.
Adapun penjualan Komatsu di bulan Mei 2020 sebanyak 60 unit, turun dari bulan sebelumnya. Pada April 2020 menjual sebanyak 100 unit.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K Loebis menjelaskan penjualan alat berat turun karena harga komoditas yang lebih rendah di tahun lalu. "Selain itu, adanya protokol untuk menanggulangi pandemi yang mempengaruhi operasional di beragam sektor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/6).
Sara mengungkapkan alat berat yang banyak terjual hingga Mei 2020 adalah tipe kecil dan menengah karena investasi pelanggan untuk alat besar sudah banyak dilakukan di 2019. Sampai dengan Mei 2020, Sara menyatakan sektor pertambangan ( mining ) memang masih jadi pengguna alat yang lebih banyak dibandingkan sektor lainnya.
Tercatat, di sepanjang lima bulan pertama di 2020, volume penjualan alat berat di sektor pertambangan sebesar 36%, diikuti sektor konstruksi 28%, kemudian sektor kehutanan 24% dan sisanya 12% dari sektor agro. Adapun hingga akhir tahun nanti, Sara menyatakan penjualan alat berat di sektor pertambangan masih mendominasi.
Lantas mengenai prospek bisnis di sepanjang 2020, Sara memaparkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi yakni harga komoditas yang masih tertekan dan situasi pandemi Corona. "Strategi kami adalah optimalisasi layanan kepada  customer  agar tetap dapat beroperasi dengan baik," jelasnya.
Namun sayang, belum bisa memproyeksikan target penjualan di sepanjang tahun ini. Sara bilang melihat kondisi yang belum dapat diprediksi, akan terus memantau dan ikuti perkembangan pasar saja.
Sampai dengan saat ini, Sara menyatakan tidak mengalami masalah dengan pemesanan alat. Normalnya, proses pemesanan alat sekitar dua sampai tiga bulan untuk alat berat tipe kecil dan sedang (kapasitas di bawah 100 ton) atau bisa lebih cepat jika tipe popular model.

Sumber : KONTAN.CO.ID