Kantongi Rp 1 Triliun, BTN (BBTN) Pertahankan Pertumbuhan Laba Bersih yang Pesat
Wednesday, June 22, 2022       14:10 WIB

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk ( BBTN ) berhasil menunjukan kinerja yang cemerlang hingga Mei 2022. Hal ini tercermin pada laporan keuangan bulanan perseroan pada Mei 2022
Laporan tersebut menyebutkan, laba bersih BBTN berhasil menembus Rp 1 triliun, tepatnya Rp 1,06 triliun, dalam lima bulan pertama 2022. Laba bersih tersebut meningkat 49,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 716,44 miliar.
Melesatnya laba dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih ( net interest income /NII) sebesar 25,95% menjadi Rp 5,9 triliun, dibandingkan hingga Mei 2021 Rp 4,68 triliun.
Faktor utama peningkatan NII adalah penurunan biaya dana akibat perbaikan struktur dana pihak ketiga (DPK). Biaya dana turun sebesar 28,95% dari Rp 5,8 triliun pada Mei 2022 menjadi Rp 4,12 triliun.
Kinerja positif juga juga dicatatkan penghimpunan DPK yang hampir menembus Rp 300 triliun, tepatnya Rp 298,53 triliun di Mei 2022. DPK ini meningkat 7,56% dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya.
Peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio tabungan dan giro ( current account saving account /CASA) dengan pertumbuhan 14,95% menjadi Rp 131,58 triliun. Sementara deposito naik tipis 2,38% menjadi Rp166,94 triliun. Dengan kondisi porsi CASA di BTN meningkat menjadi 44% dibandingkan setahun lalu yang tercatat 41%.
Sejalan dengan kinerja DPK, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah BBTN juga tumbuh 6,7% menjadi Rp 280,99 triliun. Kenaikan kredit dan pembiayaan syariah menopang total aset BTN menembus Rp374,27 triliun, tumbuh 4,25% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp359 triliun.
Rekomendasi Beli
Sementara itu, analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi menilai kinerja cemerlang ini bisa menjadi modal berharga BBTN dalam menggalang dukungan publik pada aksi korporasi penerbitan saham baru melalui rights issue. Pertumbuhan di sisi topline maupun bottom line akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku pasar untuk ikut injeksi modal ke BBTN .
"Sebelum mengeksekusi rights, investor akan selalu melihat fundamental tiap emiten dan valuasi. Pertumbuhan kinerja BBTN tentu menjadi daya tarik yang sangat tinggi. Dan dari sisi harga, valuasi saham BBTN terbilang masih sangat murah," kata Tirta.
Dengan harga saham saat ini, bank sekelas BBTN memiliki rasio PBV hanya 0,74x. Bandingkan dengan bank himbara lainnya yang sudah di atas 1,5x PBV. BMRI memiliki PBV rasio 1,97x, BBNI 1,22x dan BBRI 2,44x. "Jadi, dibandingkan peers, saham BBTN bisa dibilang salah harga. Rencana rights issue lebih dari Rp4,6 triliun akan menaikkan ekspektasi market terhadap saham ini ke depan," kata Tirta yang menyematkan rekomendasi beli dengan target harga BBTN di harga Rp 2.200.

Sumber : investor.id