Ketegangan AS–China Makin Panas Terkait TikTok dan WeChat, Rupiah Melemah
Thursday, August 06, 2020       17:09 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah lagi dalam penutupan sore ini. Ketegangan AS-China yang meningkat akibat ancaman boikot aplikasi TikTok dan WeChat ditambah kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 menjadi faktor yang memperlemah mata uang Garuda.
Mengutip data Ipotnews, Kamis (6/8) pukul 16.45 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.580 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 60 poin dibandingkan penutupan perdagangan pasar uang Rabu sore (5/8) di level Rp14.520 per dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa kurs rupiah hari ini memang mengalami tekanan. Penyebabnya adalah sentimen negatif akibat meningkatnya ketegangan antara AS-China akibat masalah TikTok dan WeChat. Presiden Donald Trump menuduh aplikasi China ini membahayakan keamanan nasional AS karena Pemerintah China bisa mengakses data pengguna kedua aplikasi ini.
"Ini menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar yang mempengaruhi rupiah pada hari ini," kata Ariston saat dihubungi Ipotnews, Kamis.
Selain itu, pelaku pasar juga gelisah menunggu perkembangan pembahasan RUU stimulus fiskal di Kongres AS guna mengatasi dampak pandemi virus corona di AS. Kongres AS akan memasuki masa reses pada 7 Agustus 2020. Sementara sampai saat ini belum ada kejelasan apakah akan disepakati atau tidak.
"Kalau ini akhirnya bisa disetujui dan disahkan, ini akan menjadi angin segar bagi pelaku pasar," ujar Ariston.
Faktor lain yang menambah tekanan pada rupiah adalah fakta pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -5,32% pada kuartal II 2020. Hasil ini lebih buruk dari berbagai perkiraan dari sejumlah pejabat Indonesia ataupun para ekonom dan analis. Akibatnya, kata Ariston, banyak investor yang cemas bahwa kontraksi ini masih akan berlanjut pada kuartal III 2020.
"Jadi investor kini mencemaskan ancaman resesi yang mulai membayangi Indonesia pada tahun ini. Faktor ini ikut menekan kurs rupiah pada hari ini," tutup Ariston.(Adhitya)

Sumber : admin