Manfaatkan Dana IPO, BELI Lunasi Utang ke BBCA Senilai Rp2,75 Triliun
Wednesday, December 07, 2022       06:35 WIB

Ipotnews - PT Global Digital Niaga Tbk ( BELI ) mengumumkan pembayaran utang fasilitas pinjaman yang diterima dari PT Bank Central Asia Tbk ( BBCA ) senilai Rp2,75 triliun, sebagai realisasi penggunaan dana yang diterima dari hasil penawaran saham perdana (IPO).
"Ini adalah transaksi afiliasi, namun bukan transaksi benturan kepentingan dan merupakan suatu transaksi yang dikecualikan karena berupa transaksi pinjaman yang diterima secara langsung dari bank," ujar Eric Alamsjah Winarta, Chief Corporate Secretary & Investor Relations PT Global Digital Niaga Tbk, dalam keterbukaan di laman Bursa Efek Indonesia, Selasa (6/12) malam.
Lebih lanjut Eric menegaskan, transaksi ini tidak merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, karena tidak mencapai 20% dari ekuitas BELI berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Auditan tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, 2020, 2019 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2022 dan 2021 serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021, 2020 dan 2019.
"Itu tersebut tercantum dalam laporan hasil audit yang digunakan sebagai dasar penilaian dalam IPO perseroan, dan karenanya BELI tidak wajib tunduk pada ketentuan POJK 17/2020," papar dia.
BBCA terafiliasi dengan BELI sehubungan dengan kesamaan pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial ownership).
"Dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha BELI adalah berkurangnya kewajiban keuangan perseroan," ungkap Eric.
Diberitakan  Ipotnews  sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk ( BELI ) atau Blibli resmi melantai di BEI pada 8 November 2022. Selama IPO tersebut, Blibli berhasil mencatatkan harga perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran di Rp450 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Blibli berhasil dimaksimalkan sepenuhnya hingga mencapai batas atas sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, sehingga dapat menggalang dana gross Rp8 triliun. (ef)

Sumber : Admin