Ipotnews - Mata uang emerging market bergerak melemah di awal pekan ini, Senin (10/2). Investor mewaspadai pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menargetkan industri logam dalam serangan tarif terbarunya.
Laman Bloomberg melaporkan, indeks MSCI mata uang EM turun 0,3%, dengan rand Afrika Selatan, ringgit Malaysia, dan won Korea Selatan memimpin penurunan.
Trump mengatakan ia berencana untuk mengenakan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium, dan juga mengancam pungutan timbal balik pada negara-negara yang mengenakan pajak impor AS.
Pernyataannya semakin menguatkan greenback setelah data yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS yang sehat, mendukung Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga.
"Tarif timbal balik, bersama dengan inflasi AS dan data penjualan ritel minggu ini, akan membuat Fed menahan diri di masa mendatang bahkan ketika bank sentral lainnya melonggarkan kebijakannya," tulis Win Thin, kepala strategi pasar global di Brown Brothers Harriman, dalam catatannya. "Pendorong-pendorong ini akan terus terus menekan mata uang EM," imbuhnya seperti dikutip Bloomberg.
Di Asia, indeks Taiex Taiwan merosot 0,8% sementara indeks Kospi Korea Selatan memangkas penurunan sebelumnya hingga melemah 0,1%. Indeks spot dolar Bloomberg naik 0,3% dalam perdagangan Asia.
"Kami mewaspadai ketegangan perdagangan yang dapat terjadi di kemudian hari pada paruh pertama tahun 2025 karena Trump meningkatkan ancaman tarif dan retorika untuk mendapatkan konsesi dari negara lain," tulis ahli strategi Maybank, dalam sebuah catatanya. Mereka menambahkan bahwa pelemahan yuan China di luar negeri akan ikut membebani mata uang regional. (Bloomberg)

Sumber : Admin