Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) kembali terkoreksi pada akhir perdagangan sesi I, Selasa (12/2) sebesar 1,05 persen menjadi 6.426. Meski dibuka menguat pada level 6.503, namun kuatnya tekanan sektoral membuat IHSG terdepak ke zona merah.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.513 dan terendah 6.424. Sektor yang mengalami pelemahan yaitu pertambangan melemah 0,71 persen menjadi 1.850, manufaktur melemah 0,53 persen menjadi 1.643, perkebunan melemah 1,91 persen menjadi 1.588, aneka industri terkoreksi 2,85 persen menjadi 1.350.
Dilanjutkan sektor keuangan yang melemah 1,03 persen menjadi 1.230, industri dasar melemah 1,15 persen ke level 880, properti melemah 1,87 persen menjadi 458, infrastruktur melemah 2,64 persen menjadi 1.162 dan sektor perdagangan melemah 0,78 persen menjadi 813. Satu-satunya sektor yang menguat adalah konsumer sebesar 0,40 persen menjadi 2.627.
Emiten teraktif di antaranya adalah

ASII

mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp286,35 miliar,

BBCA

Rp175,64 miliar,

SRIL

Rp170,71 miliar,

BMRI

Rp116,62 miliar dan

UNTR

Rp52,84 miliar. Emiten yang menguat paling tinggi berdasarkan indeks Kompas100 adalah

BUMI

(3,38 persen),

RALS

(2,91 persen),

SMSM

(2,13 persen),

ADRO

(1,19 persen), dan

UNVR

(1,07 persen).
Sementara itu emiten yang stagnan nilai sahamnya adalah

SRIL

,

CLEO

,

BDMN

dan

HOKI

. Sedangkan emiten dengan nilai saham terkoreksi paling dalam yaitu

ISAT

(-8,24 persen),

SSIA

(-6,72 persen),

TBLA

(-6,49 persen),

BNLI

(-5,83 persen), dan

BMTR

(-5,82 persen).
Dari statistik market, investor asing dominan melakukan aksi lepas saham (nett sell) senilai Rp157,07 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 810.495 lot. Sebanyak 99 emiten menguat, 280 emiten melemah dan 113 emiten stagnan. Nilai tukar rupiah pada jeda perdagangan ini menguat tipis 0,14 persen ke level Rp14.060 per dolar Amerika Serikat (AS).
(Marjudin)

Sumber : admin