S&P500 -0.2% melanjutkan penurunan di hari kelima, setelah rangkaian komentar pejabat The FED semakin menguatkan potensi kebijakan "higher for longer".
- Presiden FED New York, John Williams mengatakan bahwa meskipun potensi kenaikan suku bunga bukan ekspektasi dasarnya, hal tersebut mungkin saja dilakukan -- jika memang diperlukan - Raphael Bostic, Presiden FED Atlanta menyebutkan belum tepat untuk melakukan penurunan suku bunga hingga jelang akhir 2024.
- Sedangkan Presiden FED Minneapolis, Neel Kashkari menyebutkan FED berpotensi mempertahankan suku bunga di level tetap sepanjang tahun ini.
US treasury yield naik karena berlanjutnya sell-off di pasar obligasi bersama dengan kembali naiknya USD. Meskipun begitu, teknikal menunjukkan S&P500 mendekati level oversold-nya yang menjadi sinyal kuat munculnya Dip Buyer.

Dari komoditas, Nickel & Copper masing-masing naik +1.7% diikuti oleh Tin menguat +3.8% mendekati level $34k/ton. Sementara batubara thermal menguat +1% keatas level $140/ton, Oil & Gold flat.
Rebound JCI di perdagangan kemarin sejalan dengan kembalinya Dip Buyer di pasar obligasi dalam negeri yang membuat apresiasi pada Rupiah -- yield 10 & 5 tahun yg berada pada level 7% membuat obligasi pemerintah sangat atraktif.

Indonesia bersama China, India & US menjadi 4 negara yang akan menyumbang 50% lebih total pertumbuhan ekonomi global sepanjang 5 tahun ke depan, berdasarkan outlook terbaru IMF.
o TLKM - 1Q24 Results
Revenue Rp37,429 Miliar (3.7% yoy/-1.4% qoq )
Net Profit Rp6,053 Miliar (-5.8% yoy/19.6% qoq )
EBITDA tercatat sebesar Rp19.4 Triliun (+2% yoy/+5% qoq). Secara keseluruhan baik pendapatan, EBITDA & Laba bersih inti tercatat inline dg estimasi analis kami.
o MTEL - 1Q24 Results
Revenue Rp2,206 Miliar (7.3% yoy/-5.0% qoq)
Net Profit Rp521 Miliar (4.0% yoy/-10.2% qoq)
Secara kesuluruhan performa MTEL di 1Q24 inline dg ekspektasi. Tenancy ratio tumbuh ke level 1.52x (1Q23: 1.46x/4Q23: 1.51x).
o CTRA
Presales disepanjang 1Q24 tercatat sebesar Rp3.3tr (-4% yoy), merefleksikan 30% target sepanjang FY24F oleh management. Presales disepanjang 1Q24 ditopanh oleh project di wilayah Sumatera seperti CitraLand Sampali & Tanjung Morawa, yg tumbuh +236% yoy r.ipot.id/?g=r/s/3ci82m
o DMAS
Mencatatkan presales sebesar Rp 560 miliar pada 1Q24, merefleksikan 31% dari target FY24F. Lebih dari 50% kontribusi penjualan lahan industru disepanjang 1Q24 masih berasal dari industri data centre (Investor)
o Agenda Korporasi
19 April 2024
CashDeviden CumDate BNGA , BNLI , LPPF , ROTI
RightIssue CumDate PYFA
WarrantBonus CumDate PYFA
RUPS ACST, DGNS , HALO , INCO
22 April 2024
CashDeviden CumDate AVIA
RightIssue StartTrading FREN , WIKA
RUPS AHAP, BELL , CINT , DCII , MTFN
23 April 2024
CashDeviden CumDate JATI
RightIssue CumDate SDRA
RUPS AALI, ASGR , ASJT , ASRM , HMSP , MFIN , MPXL , SCNP , VINS
Disclaimer On
 IndoPremier Wealth Management 

Sumber : IPS RESEARCH