Optimisme Perdagangan Terbebani Sanksi Huawei, Emas Relatif Stabil
Thursday, May 16, 2019       14:45 WIB

Ipotnews - Emas relatif stabil, Kamis siang, terkonsolidasi dalam kisaran ketat di bawah level kunci USD1.300, setelah Washington merilis sanksi terhadap raksasa telekomunikasi China Huawei, membebani peluang untuk mencairkan ketegangan perdagangan AS-China.
Harga emas di pasar spot tidak berubah di posisi USD1.295,93 per ounce pada pukul 13.04 WIB, bergerak dalam kisaran sempit sekitar tiga dolar, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (16/5).
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat juga stabil di level USD1.297,40 per ounce.
"Masih ada banyak ketegangan yang mendasarinya (seputar hubungan perdagangan AS-China) sehingga mungkin itu sentimen pendukung untuk emas," kata John Sharma, ekonom National Australia Bank.
Kendati penguatan emas mungkin dibatasi oleh ekspektasi perundingan antara AS dan China, logam kuning itu masih akan melayang di kisaran USD1.280-1.310, Sharma menambahkan.
Ekuitas Asia merosot setelah Amerika Serikat menghantam Huawei dengan sanksi berat menghapus kenaikan terbatas yang dipicu oleh berita bahwa Presiden Donald Trump berencana menunda penerapan tarif impor mobil.
Berita tentang sanksi itu menekan harapan jeda di tengah meningkatnya sengketa perdagangan, yang telah mengguncang pasar lebih luas dan menghadirkan kembali risiko perlambatan pertumbuhan global, diperburuk oleh data ekonomi yang lemah baru-baru ini dari China.
Itu juga terjadi segera setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dia kemungkinan akan melakukan perjalanan ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi dengan rekan-rekannya di China.
Meningkatnya ketegangan perdagangan atau ketidakpastian ekonomi akan menjadi dorongan bagi emas, yang dianggap sebagai aset  safe-haven .
Di sisi teknikal, emas spot diperkirakan menguji resistance di level USD1.307, penembusan di atas itu dapat menyebabkan kenaikan ke posisi USD1.322, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Sementara itu, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,4 persen menjadi 733,23 ton pada sesi Rabu. Kepemilikannya sekarang berada di level terendah sejak 9 Oktober.
Di antara logam lainnya, perak bergerak 0,1 persen lebih rendah menjadi USD14,78 per ounce, palladium turun 0,7 persen menjadi USD1.335,71 per ounce.
Platinum menyusut 0,1 persen menjadi USD844,63 per ounce, setelah menyentuh level terendah tujuh minggu USD837,75 di sesi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin