Pasokan di China Terkendala, Aluminium Shanghai Melambung
Thursday, May 16, 2019       15:46 WIB

Ipotnews - Harga aluminium berjangka Shanghai menembus level tertinggi sejak Oktober 2018, Kamis, di tengah kekhawatiran atas kekurangan pasokan, menyusul penutupan smelter di China, produsen aluminium terbesar di dunia.
Xinfa Group, salah satu pabrik peleburan aluminium terbesar di China, menutup semua lini produksi pada kilang alumina berkapasitas 2,8 juta ton per tahun di Shanxi untuk periode yang tidak diketahui, di tengah konflik lingkungan, menyebabkan harga alumina melonjak.
Kontrak aluminium paling aktif di Shanghai Futures Exchange melesat setingginya 0,5 persen menjadi 14.395 yuan (USD2.092,69) per ton pada awal jam perdagangan Asia, dan ditutup menguat 0,4 persen, menandai kenaikan sesi kelima beruntun, demikian laporan  Reuters , di Singapura, Kamis (16/5).
Alumina adalah zat yang digunakan untuk membuat aluminium.
"Harga alumina melesat pekan ini dan kemungkinan akan tetap tinggi, yang memberikan dukungan terhadap harga aluminium. Permintaan jangka menengah masih akan menjadi faktor kunci yang layak dipantau," kata Jackie Wang, analis dari konsultan logam CRU yang berbasis di China.
Kendati semua logam Shanghai naik setelah reli tadi malam di London, sentimen di LME terlihat hati-hati untuk sebagian besar logam dasar setelah China merilis data penjualan ritel  output  industri yang lebih lemah dari perkiraan untuk periode April.
Angka April sebagian besar menunjuk pada hilangnya momentum, setelah data Maret yang optimistis meningkatkan harapan ekonomi perlahan-lahan kembali ke pijakan yang lebih kuat dan akan membutuhkan lebih sedikit dukungan kebijakan.
Ekspektasi keputusan Amerika untuk menunda pengenaan tarif pada mobil dan suku cadang impor turut mengangkat sentimen.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange hampir tidak berubah di posisi USD6.083 per ton, pada pukul 14.29 WIB, sementara aluminium LME naik 0,2 persen dan nikel diperdagangkan 0,5 persen lebih rendah.
Tembaga Shanghai menguat 0,4 persen menjadi 47.790 yuan per ton, nikel melonjak 1,2 persen, seng naik 1,3 persen, timbal melesat dua persen dan timah 0,5 persen lebih tinggi. (ef)

Sumber : Admin