Pemulihan bisnis Zona Euro melambat tajam di bulan Juni
Friday, June 21, 2024       16:28 WIB

Ipotnews - Pertumbuhan bisnis di zona euro ( eurozone) melambat tajam bulan ini karena permintaan turun untuk pertama kalinya sejak bulan Februari, dengan industri jasa di blok tersebut menunjukkan beberapa tanda pelemahan sementara penurunan di bidang manufaktur semakin memburuk.
Hal tersebut terlihat dari Indeks Manajer Pembelian komposit awal HCOB , yang dikumpulkan oleh S&P Global, merosot ke 50,8 bulan ini dari 52,2 pada bulan Mei, mengacaukan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan menjadi 52,5. Meski, bulan Juni menandai bulan keempat di atas level 50 yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi.
Hal ini terjadi meskipun Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan penurunan suku bunganya secara luas pada awal bulan ini dan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk dua kali penurunan suku bunga lagi pada tahun ini.
"Apakah pemulihan di sektor manufaktur berakhir sebelum dimulai? Sektor jasa terus menjaga zona euro tetap bertahan," kata Cyrus de la Rubia, kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank.
Indeks bisnis baru secara keseluruhan turun ke level terendah dalam empat bulan di 49,2 dari 51,6.
PMI untuk industri jasa yang dominan di serikat mata uang tersebut turun menjadi 52,6 dari 53,2. Jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan menjadi 53,5.
Namun tekanan inflasi mereda, memperkuat kemungkinan penurunan suku bunga ECB lebih lanjut pada tahun ini. Indeks harga output jasa turun menjadi 53,7 dari 54,2, angka terendah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
"ECB, yang memangkas suku bunga pada bulan Juni, mungkin merasa dibenarkan oleh data harga yang mengisyaratkan berkurangnya tekanan di sektor jasa zona euro. Namun, PMI HCOB tidak memberikan amunisi untuk penurunan suku bunga lagi pada bulan Juli oleh ECB," de la Rubia menambahkan.
Aktivitas manufaktur, yang mengalami penurunan selama hampir dua tahun, membalikkan tanda-tanda menuju pemulihan baru-baru ini. PMI pabrik turun ke level terendah dalam enam bulan di 45,6 dari 47,3. Ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters adalah kenaikan ke 47,9.
Indeks yang mengukur output anjlok menjadi 46,0 dari 49,3.
Penurunan tersebut mendorong pabrik-pabrik untuk mengurangi jumlah karyawan selama tiga belas bulan. Indeks ketenagakerjaan turun menjadi 47,5 dari 47,9.(Reuters)

Sumber : admin