Pfizer Proyeksikan Rilis Vaksin Virus Korona pada Oktober Mendatang
Tuesday, June 02, 2020       17:17 WIB

Ipotnews - Pfizer meyakini akan memiliki vaksin COVID-19 yang siap pakai pada akhir Oktober. Perusahaan itu saat ini sedang dalam tahap uji coba klinis pengembangan bersama BioNtech Jerman.
Perusahaan tersebut, mengembangkan proyek berbasis pada teknologi  messenger  RNA yang belum pernah digunakan dalam pengembagan vaksin yang disetujui, dan telah disuntikan ke manusia pertama kali di Jerman pada awal Mei. Mereka berharap untuk segera memulai uji coba di AS, sambil menunggu restu dari regulator.
"Jika semuanya berjalan dengan baik, kami akan memiliki cukup bukti keamanan dan kemanjuran sehingga kami dapat ... memiliki vaksin sekitar akhir Oktober," kataAlbert Bourla, pimpinan Pfizer, seperti dikutip Associated French Press (AFP).
Laman Jerusalem Post, Selasa (2/6), melaporkan, Pfizer, BioNtech dan beberapa perusahaan lain tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin virus korona. AstraZeneca dari Inggris, pada Mei lalu mengatakan bahwa mereka telah bergabung dengan University of Oxford dalam proyek vaksin yang juga sedang diuji kepada sukarelawan. Mereka juga memproyeksikan tanggal rilis pada akhir tahun ini.
"Harapan banyak orang adalah bahwa kita akan memiliki vaksin, semoga pada akhir tahun ini," kata Pascal Soriot, kepala AstraZeneca.
Pada Mei lalu, kepala pembuatan obat vaksin AS mengumumkan, Pfizer bermaksud untuk membuat 10-20 juta dosis vaksin virus korona pada akhir 2020 untuk penggunaan darurat seandainya lulus uji.
Membuat jutaan dosis hanya dalam beberapa bulan, seperti yang diharapkan Pfizer, akan menandai kecepatan yang hampir tidak pernah terjadi sebelumnya dan membutuhkan tindakan pengaturan yang cepat.
"Tentu saja kita perlu melihat dan menunggu untuk melihat bagaimana kemanjuran dan keamanan yang ditunjukkan vaksin itu, semoga dalam beberapa bulan mendatang," Nanette Cocero, kepala global Pfizer Vaccines, dalam diskusi yang diselenggarakan oleh kelompok industri, International Federation of Pharmaceutical Manufacturers (IFPMA), yang berbasis di Jenewa.
"Dengan asumsi bahwa kemanjuran dan keamanan itu akan diperlihatkan, kami akan mencari cara untuk meningkatkan produksi denganagak cepat, agar tercapai sekitar 10 hingga 20 juta dosis pada akhir tahun ini. Tentu saja diharapkan kemudian akan dapat digunakan dalam jenis penetapan darurat," Cocero menambahkan.
Sejuah ini, para produsen obat tengah menguji lebih dari 70 kandidat vaksin COVID-19 termasuk Moderna, Johnson & Johnson, dan Novavax, dan proyek yang lebih kecil seperti di rumah sakit Bern's Inselspital di Swiss. (Jerusalem Post).

Sumber : Admin