Praktik Carry Trade Emerging Market Berisiko Merugi, Stimulus Bank Sentral Telah Mengurangi Daya Tariknya
Tuesday, June 30, 2020       15:54 WIB

Ipotnews - Wabah virus korona telah menghapuskan dekade hasil investasi  carry trade  yang menguntungkan, dan lebih banyak kerugian diperkirakan akan terjadi.
 Carry trade  adalah praktik mencari keuntungan dengan berinvestasi di negara berimbal hasil tinggi [di  emerging market  (EM)] menggunakan dana pinjaman dari negara dengan suku bunga rendah [di negara maju].
Menurut TD Securities Inc., penurunan imbal hasil karena stimulus bank sentral telah mengurangi daya tarik banyak mata uang  emerging market  (EM), sehingga mengurangi daya tarik mereka sebagai target  carry trade.  Bank of America Corp. mengatakan, mata uang negara berkembang rentan terhadap kerugian lebih lanjut, karena aliran masuk yang tidak stabil dan meningkatnya volatilitas.
"Kondisi untuk  carry trade  kemungkinan akan menjadi lebih sulit di bulan-bulan mendatang jika, seperti kelihatannya, terjadi reli dolar di tengah penurunan imbal hasil riil di banyak mata uang EM," kata Mitul Kotecha, ahli strategi EM senior di TD Securities, Singapura. "Pendekatan yang lebih selektif untuk mata uang EM kemungkinan akan bekerja lebih baik di paruh kedua, dengan relatif lebih mengarah kepada  value trade ," imbuhnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/6).
Menurut data Bloomberg, indeks yang mengukur hasil investasi ( return ) dari pinjaman dalam dolar dan investasi dalam delapan mata uang EM berimbal hasil tinggi, termasuk real Brasil dan rupiah Indonesia, telah merosot 16% dari awal tahun dan menyentuh level terendah lebih dari 10 tahun pada April lalu. Indeks itu memangkas beberapa kerugian hingga Mei lalu, tetapi pemulihan itu kini terhenti, membiarkannya lebih rendah 11% untuk tahun ini.
 Carry trade  adalah indikator utama untuk sentimen berisiko, dan prediksi kerugian lebih lanjut yang menambahkan bukti bahwa pemulihan global dari pandemi virus masih jauh dari mudah. Penurunan dan terhentinya  rebound  indeks  carry  juga mencerminkan rusaknya kepercayaan yang disebabkan oleh defisit fiskal yang melebar dan ketegangan baru AS-China.
Menurut Kotecha dari TD Securities, mata uang AS kemungkinan akan melanjutkan jalur apresiasinya dalam beberapa bulan mendatang, menambah tantangan bagi para investor yang ingin menggunakannya sebagai kendaraan untuk pendanaan  carry trade .
"Dolar akan mulai bereaksi lebih banyak terhadap pertumbuhan relatif AS dan peningkatan kinerja pasar aset," ujarnya. "Ini akan membantu mendorongnya lebih tinggi terhadap mata uang negara maju dan EM. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka pendanaan mata uang EM dengan menggunakan USD tidak mungkin akan berhasil. "
Sejumlah faktor menunjukkan dolar akan menghadapi tantangan besar, termasuk valuasi yang tinggi dan memudarnya dukungan dari perbedaan suku bunga, kata Stuart Ritson, manajer investasi pendapatan tetap EM di Aviva Investors, Singapura.
"Latar belakang makro memiliki potensi untuk mendukung  carry trade  EM karena  rebound  pertumbuhan dan pembuat kebijakan global terus mengurangi volatilitas," kata Ritson. " Carry trade  tidak harus membutuhkan pelemahan dolar AS. Suatu periode stabilitas akan cukup untuk memainkan strategi ini, meskipun  return  terbesar akan diperoleh dari tren penurunan dolar," ungkap Ritson.
Salah satu faktor utama yang menghalangi investor untuk terlibat dalam  carry trade  adalah volatilitasnya yang tinggi - dan situasi sat ini juga terlihat tidak mendukung.
Menurut Bank of America, volatilitas untuk opsi satu bulan yang tersirat lebih tinggi dibanding kontrak tiga bulan untuk mata uang seperti real Brasil, peso Meksiko, dan rupiah Indonesia, menunjukkan bahwa pasar melihat adanya peningkatan risiko jangka pendek.
"Sejumlah implikasi kurva volatilitas dalam mata uang EM yang masih berlawanan arah ( inverted ), menunjukkan bahwa mata uang EM masih belum benar-benar aman dan rentan," kata Claudio Piron, kepala valuta asing dan strategi kurs Asia di Bank of America, Singapura. Meskipun aksi jual terburuk dalam  carry trade  EM tahun ini kemungkinan sudah berlalu, "jangan berharap [akan terjadi] reli dramatis," Piron menambahkan. (Bloomberg)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA