Punya Utang Jangka Pendek Rp9,3 Triliun, PGEO Diperkirakan Tunda Ekspansi
Saturday, April 01, 2023       09:34 WIB

IDXC hannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk () diperkirakan bakal menunda ekspansinya karena harus melunasi utang jangka pendek.
Pada 30 September 2022, utang perusahaan mencapai USD1,13 miliar yang didominasi utang bank jangka pendek sebesar US$617,22 juta setara Rp9,3 triliun dengan asumsi kurs Rp15.088 per dolar AS pada 29 Maret 2023.
Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey mengatakan utang USD617 juta ini akan membebani rencana ekspansi .
"Ada perubahan utang jangka panjang menjadi jangka pendek senilai USD617 juta ini berpotensi menggerus kantong perseroan," kata Andhika, Kamis, (30/3/2023).
Padahal, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini sebelumnya menjanjikan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp9,05 triliun untuk ekspansi wilayah kerja panas bumi (WKP) dan membayar utang. Komposisinya 85 persen untuk ekspansi WKP dan sisanya untuk bayar utang.
"Namun, berhubung adanya utang jangka pendek yang jatuh tempo, peluang ekspansi untuk pembangunan kapasitas terpasang 600 Megawatt ini berpotensi tertunda," kata Andhika.
Berdasarkan catatannya, total utang bank jangka pendek tersebut terdiri atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar USD105 juta, MUFG Bank Ltd, Jakarta Branch sebesar USD105 juta dan PT Bank UOB Indonesia USD105 juta.
Berikutnya, berasal dari PT Bank HSBC Indonesia sebesar USD82,5 juta, Australia and New Zealand Banking Group Limited Singapore Branch USD75 juta, PT Bank Tbk () senilai USD52,5 juta, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch senilai USD52,5 juta dan The Hong Kong and Shanghai Bank Corporation Limited senilai USD22,5 juta.
Mengingat banyaknya kreditur yang teribat dalam utang jangka pendek ini, proses refinancing atau restrukturisasi pun dinilai akan sulit dicapai.
Andhika menegaskan, utang jatuh tempo itu bakal menjadi faktor penunda pembangunan kapasitas terpasang sendiri perseroan menjadi 1.200 MW.
Bisnis panas bumi, paparnya, juga merupakan bisnis padat modal dan dengan jangka waktu yang relatif tidak sebentar.
"Win rate atau rasio kesuksesan dari pengeboran untuk mendapatkan panas bumi ini masih 50:50," tutup Andhika.

Sumber : idxchannel.com

berita terbaru
Tuesday, May 30, 2023 - 12:26 WIB
Financial Statements 1Q 2023 of WMPP
Tuesday, May 30, 2023 - 12:22 WIB
Financial Statements 1Q 2023 of MARI
Tuesday, May 30, 2023 - 12:20 WIB
Financial Statements 1Q 2023 of ETWA
Tuesday, May 30, 2023 - 12:15 WIB
Financial Statements 1Q 2023 of AMIN
Tuesday, May 30, 2023 - 12:11 WIB
Financial Statements 1Q 2023 of ALTO