JAKARTA, investor.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan mengeluarkan pengumuman unusal market activity (UMA) atas saham PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (

MHKI

). Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan.
"Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (

MHKI

) di luar kebiasaan ( unusual market activity )," ungkap pengumuman BEI tertanggal 25 April 2024.
BEI menekankan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Saham PT Multi Hanna Kreasindo Tbk dengan kode

MHKI

baru dicatatkan di BEI mulai 16 April 2024. Perseroan menggelar initial public offering (IPO) di harga Rp 160/saham.
Pada perdagangan 25 April kemarin, saham

MHKI

melejit 16,23% ke Rp 444, artinya melambung 177,5% dari harga perdana.
Sejak perdana dicatatkan di BEI pada 16 April sampai perdagangan 25 April, saham

MHKI

hanya sekali merah dan sisanya selalu ditutup hijau.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham

MHKI

, BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Pengolah Limbah
PT Multi Hanna Kreasindo Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan limbah industri B3 (bahan berbahaya beracun) dan non B3 melalui penerapan 3R ( reuse, recycling, recovery ) yang terintegrasi memiliki unit bisnis pengangkutan, pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan limbah B3.

MHKI

membidik pendapatan bertumbuh hingga 20% pada tahun ini. Target pertumbuhan tersebut bakal digenjot dengan melakukan ekspansi ke pasar Indonesia Timur.
Direktur Utama Multi Hanna Kreasindo Shahabuddin mengaku optimistis perseroan mampu membukukan pertumbuhan pendapatan berkisar di 15-20% tahun ini. Keyakinan tersebut ditopang oleh potensi pasar pengolahan limbah di Indonesia yang masih besar.
Mengingat, Indonesia merupakan termasuk negara dengan produksi limbah sebanyak 60 juta ton per tahun. "Dari jumlah tersebut pangsa pasar kami saat ini baru sebesar 6,13%, dengan begitu kami optimistis potensinya masih besar," jelasnya, Selasa (16/4/2024).

Sumber : investor.id