Tahun 2020, Perusahaan Gas Negara (PGAS) gelontorkan capex hingga US$ 700 juta
Tuesday, January 21, 2020       20:07 WIB

JAKARTA. Tahun ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk () menggelontorkan belanja modal ( capital expenditure/capex ) sebesar US$ 500 juta hingga US$ 700 juta. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan  capex  tahun 2019 yang hanya sekitar US$ 225 juta.
Namun, manajemen belum bisa memastikan sumber pendanaan  capex  tahun ini. Sebab, masih menimbang alternatif pendanaan yang dirasa paling menguntungkan.
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Gigih Prakoso Soewarto mengatakan penggunaan  capex  akan difokuskan untuk pengembangan organik perusahaan. "Terutama untuk pengembangan beberapa lapangan dari Pangkah seperti Sedayu dan West Pangkah, Tambakboyo, dan sebagainya," ujar Gigih saat konferensi pers RUPSLB di Jakarta, Selasa(21/1).
Gigih menambahkan, ketiga lapangan eksplorasi tersebut saat ini menjadi fokus pengembangan Saka Energi. Sehingga, investasi pun bakal difokuskan ke sana.
Selain itu, Gigih pun tidak menutup kemungkinan bagi , anggota indeks Kompas100 ini, untuk melakukan pertumbuhan anorganik salah satunya dengan melakukan akuisisi aset.
"Dan kami juga melihat peluang-peluang untuk melakukan pertumbuhan anorganik seperti dengan akuisisi apabila memang aset tersebut cocok untuk bisa dikembangkan oleh Saka Energi dalam rangka memperbaiki portofolio," sambungnya.
Memang, menurut Gigih tahun ini akan berfokus untuk memperbaiki kinerja portofolio/aset eksplorasi Saka Energi. Sebab, beberapa aset milik Saka Energi sudah tidak produktif dan dapat mempengaruhi kinerja dari Saka Energi.
Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 2 Januari 2020 Saka Energi memberikan pinjaman kepada anak usahanya, yakni AP Group Pangkah dengan total pinjaman US$ 599,92 juta. Pinjaman ini dimaksudkan sebagai pendanaan pengelolaan aset.

Sumber : KONTAN.CO.ID