Tiga Bulan Pertama 2024, PTBA Raih Pendapatan Rp9,4 Triliun
Wednesday, May 01, 2024       10:59 WIB

Ipotnews - PT Bukit Asam Tbk () dalam tiga bulan pertama tahun 2024 mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,4 triliun dan EBITDA sebesar Rp1,5 triliun.
Setelah dikurangi biaya-biaya, membukukan laba bersih Rp790,9 miliar. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Maret 2024 sebesar Rp38,4 triliun.
Niko Chandra, Sekretaris Perusahaan menjelaskan pencapaian laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan. Total produksi batubara pada triwulan I 2024 mencapai 7,3 juta ton atau tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 6,8 juta ton.
"Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batubara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton. Untuk penjualan ekspor kami sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Niko dalam keterangannya, Rabu (1/5).
Menurut Niko sepanjang periode itu terjadi peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan.
"Untuk realisasi angkutan batubara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," sambungnya.
Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batubara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batubara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan dari USD100,44 per ton pada Januari - Maret 2023 menjadi USD78,9 per ton. Sedangkan rata-rata indeks harga batubara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan menjadi USD 125,76 per ton.
"Kami akan terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Kami juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," ulas Niko.
Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. Pada 2024, menargetkan produksi batubara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.
"Kedepan kami berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan ," pungkas dia.(Marjudin)

Sumber : admin