Wall Street Sambut Penurunan Suku Bunga, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi
Thursday, October 31, 2019       04:41 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street menguat, Rabu, karena investor menyambut pemotongan suku bunga ketiga Federal Reserve tahun ini dan komentar dari Chairman Jerome Powell yang mengisyaratkan akan diperlukan waktu sebelum bank sentral menaikkan suku bunga.
Indeks berbasis luas S&P 500 mencapai level tertinggi sepanjang masa, naik 0,33% atau 9,88 poin menjadi 3.046,77, demikian laporan   CNBC   dan  AFP , di New York, Rabu (30/10) atau Kamis (31/10) pagi WIB.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average ditutup 115,27 poin lebih tinggi, atau 0,43% menjadi 27.186,69, sedangkan Nasdaq Composite index mengakhiri sesi dengan penguatan 0,3% atau 27,12 poin menjadi 8.303,98.
Utilitas dan perawatan kesehatan adalah sektor berkinerja terbaik dalam komponen S&P 500, masing-masing naik 0,9% dan 0,8%. General Electric adalah salah satu pendorong terbesar S&P 500 di belakang laporan laba yang kuat. Johnson & Johnson mengungguli semua saham Dow lainnya, melambung 2,9% setelah perusahaan mengatakan tidak menemukan asbes dalam bedak bayi setelah pengujian.
Powell dan The Fed membuat nada yang tepat untuk memuaskan investor ekuitas dengan memberi sinyal akan menghentikan penurunan suku bunga, tetapi tidak akan berpikir untuk menaikkan lagi sampai inflasi bergerak lebih tinggi.
"Kita memiliki ekspektasi inflasi yang cenderung lebih rendah dan inflasi baru saja mendekati 2% untuk sebagian besar tahun ini," kata Michael Reynolds, analis Glenmede.
Saham bergerak ke posisi tertinggi hari itu setelah Powell mengatakan dalam konferensi pers setelah keputusan tersebut bahwa bank sentral perlu melihat kenaikan inflasi yang "sangat signifikan" sebelum The Fed berpikir untuk menaikkan suku bunga.
The Fed menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini sebesar 25 basis poin. Bank sentral juga menghapus frasa kunci dari pernyataannya yang mengatakan akan "bertindak sesuai" untuk mempertahankan ekspansi saat ini.
"Dia memberi tahu kita bahwa mereka sudah selesai untuk saat ini," kata Gregory Faranello, Kepala Perdagangan Suku bunga AS di AmeriVet Securities. "Powell secara eksplisit mengatakan akan mengambil 'penilaian ulang material' terhadap prospek The Fed agar mereka terus memotong suku bunga."
Faranello mencatat Powell memang membiarkan pintu terbuka untuk pelonggaran lebih lanjut jika diperlukan, tetapi menambahkan bahwa Powell "harus menaikkan standar untuk penurunan suku bungalebih lanjut.
Pengumuman The Fed datang setelah rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan pada hari sebelumnya.
Departemen Perdagangan mengatakan PDB Amerika tumbuh sebesar 1,9% pada kuartal ketiga, melampaui ekspektasin yang diperkirakan sebesar 1,6%. Hasil yang lebih baik dari perkiraan itu didorong oleh berlanjutnya pengeluaran konsumen bersama dengan pengeluaran pemerintah.
Penggajian swasta AS meningkat sebesar 125.000 pada Oktober, menurut ADP dan Moody's Analytics. Itu melampaui estimasi Dow Jones 100.000. Namun, daftar gaji bulan September dipangkas 42.000 menjadi 93.000.
Musim laporan keuangan juga berlanjut Rabu dengan General Electric membukukan hasil yang melampaui ekspektasi analis. GE juga menaikkan perkiraan untuk arus kas 2019, mengirimkan sahamnya melambung 11,5%.
CME Group dan ADP juga melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan. Apple, Facebook, Starbucks dan Lyft adalah di antara perusahaan yang ditetapkan untuk merilis kinerja mereka setelah bel penutupan.
Sejauh ini, musim laba perusahaan lebih baik daripada yang ditakuti. Dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerjanya, 74% telah membukukan laba lebih baik dari perkiraan, menurut data FactSet. (ef)

Sumber : Admin