Bursa Ekuitas Eropa Berakhir Flat dalam Sesi yang Volatile; Pasar Cermati Ketegangan Geopolitik
Thursday, November 21, 2024       03:17 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir mendatar setelah sesi yang bergejolak, Rabu, karena investor tetap waspada terhadap ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia yang terus membayangi pasar.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun tipis 0,02% atau 0,11 poin menjadi 500,49, tergelincir untuk sesi keempat berturut-turut, penurunan terpanjang dalam lebih dari dua bulan, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (20/11) atau Kamis (21/11) dini hari WIB.
Indeks tersebut menyentuh level terendah tiga bulan pada sesi Selasa di tengah serbuan investor ke aset safe haven.
Ukraina menembakkan rudal jelajah Storm Shadow Inggris ke Rusia, Rabu, sehari setelah negara itu menembakkan rudal ATACMS Amerika Serikat, setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan berakhir.
Rusia menurunkan ambang batasnya bagi serangan nuklir, dan  Reuters  melaporkan keterbukaan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan Presiden terpilih AS Donald Trump, dengan syarat kesepakatan itu mengesampingkan konsesi teritorial besar dan Kyiv membatalkan rencana untuk bergabung dengan .
Bursa regional utama juga menyerahkan keuntungan di awal sesi dan mengakhiri perdagangan di zona merah. Di Jerman, Indeks DAX melemah 0,29% atau 55,53 poin menjadi 19.004,78, FTSE 100 Inggris berkurang 0,17% atau 13,95 poin jadi 8.085,07 dan CAC Prancis turun 0,43% atau 31,19 poin menjadi 7.198,45.
Saham otomotif memimpin penurunan sektoral, anjlok 1,2%.
Saham real estat yang sensitif terhadap suku bunga juga menjadi penghambat terbesar indeks tersebut, melorot 0,7%.
Pertumbuhan upah yang dinegosiasikan zona euro meningkat pada kuartal ketiga, menambah alasan untuk berhati-hati dalam memangkas suku bunga dengan cepat karena pasar tenaga kerja tetap ketat meski ada beberapa tanda-tanda pendinginan.
"Eropa didorong oleh ketidakpastian geopolitik - ketakutan akan konflik antara Ukraina dan Rusia berubah menjadi lebih berbahaya setelah Ukraina menyerang dua kali di dalam wilayah Rusia," kata Elias Haddad, analis Brown Brothers Harriman.
"Kita juga memiliki prospek pertumbuhan zona euro yang lamban yang juga merupakan faktor besar dari perspektif yang lebih siklikal yang membebani Eropa."
Fokus juga tertuju pada penunjukan pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump, termasuk pencarian menteri keuangan. CEO Wall Street Howard Lutnick akan memimpin strategi perdagangan dan tarif Trump.
Saham ArgenX melambung 4% setelah perusahaan bioteknologi itu mengumumkan kemajuan dalam pengembangan obat andalannya Vyvgart. Sektor perawatan kesehatan juga ikut terangkat.
Yang membuat indeks teknologi tetap di zona hijau adalah lonjakan 17,8% Sage Group, setelah mengumumkan laba operasi tahunan yang lebih baik dari perkiraan dan peluncuran pembelian kembali (buyback) saham senilai 400 juta pound oleh perusahaan perangkat lunak itu.
Prospek kinerja sektor teknologi juga bergantung pada laporan keuangan triwulanan dari perusahaan paling berharga di dunia, Nvidia, yang dipandang sebagai barometer peralihan sektor itu ke AI, yang akan dirilis setelah pasar tutup.
ECB memperingatkan tentang "gelembung" dalam saham terkait AI, yang dapat meledak tiba-tiba jika ekspektasi investor yang optimistis tidak terpenuhi.
La Franaise des Jeux anjlok 4,4% setelah Credit Agricole Assurances mengumumkan rencana untuk menjual 2,2% modal saham grup game Prancis itu.
Admiral Group merosot 4% setelah Jefferies memangkas target harganya menjadi 2.550 pence dari 3.025 pence.
Di tempat lain, saham Inggris turun setelah inflasi domestik melampaui target bank sentral sebesar 2% bulan lalu, yang menggarisbawahi kehati-hatian BOE dalam pemangkasan suku bunga. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM