Data Inflasi AS Dukung Prospek Pemotongan Suku Bunga, Dow dan S&P 500 Naik Tipis
Thursday, November 14, 2024       04:41 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan Dow dan S&P 500 naik tipis setelah data Oktober menunjukkan harga konsumen Amerika naik sesuai ekspektasi, menambah dukungan terhadap spekulasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 1,39 poin, atau 0,02%, menjadi 5.985,38 dan Dow Jones Industrial Average bertambah 47,21 poin, atau 0,11%, menjadi 43.958,19 sedangkan Nasdaq Composite Index turun 50,66 poin, atau 0,26%, menjadi 19.230,74, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Rabu (13/11) atau Kamis (14/11) pagi WIB.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,2% pada Oktober untuk bulan keempat berturut-turut, dan meningkat 2,6% secara tahunan, ungkap Biro Statistik Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja. Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang volatile, CPI naik 0,3% sepanjang Oktober, sesuai ekspektasi ekonom.
Setelah laporan tersebut, spekulasi trader mencerminkan probabilitas lebih dari 82% untuk penurunan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember, naik dari 58,7%, Senin, menurut FedWatch Tool CME group.
Kendati beberapa pejabat bank sentral terdengar lebih berhati-hati, Rabu, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan kepada  Bloomberg TV  bahwa dia yakin inflasi akan menyusut, dengan mencatat data CPI "mengkonfirmasi" jalur penurunan tersebut.
"Ada sedikit kelegaan bahwa inflasi tidak datang lebih cepat dari ekspektasi. Itu menjadi kekhawatiran dalam laporan CPI hari ini," kata Angelo Kourkafas, analis Edward Jones.
"Fakta bahwa kita mendapatkan angka yang tepat membantu meredakan sebagian dari ketakutan tersebut. Tidak ada yang kita lihat hari ini dari data hari ini yang menentang penurunan suku bunga Desember."
Kinerja yang lebih baik dalam indeks sektor consumer discretionary, melonjak lebih dari 1% pada sesi Rabu, kemungkinan besar disebabkan oleh spekulasi pada pemotongan suku bunga, menurut Kourkafas.
Namun, Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, mengatakan bank sentral AS harus melanjutkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut dengan hati-hati agar inflasi tidak kembali tersulut secara tidak sengaja.
Presiden Fed St Louis, Alberto Musalem, mengatakan bank sentral berada di "tahap terakhir" dalam upaya memerangi inflasi meski data terbaru meningkatkan risiko bahwa kemajuan dapat melambat atau berbalik, Rabu.
Juga menyiratkan spekulasi pemangkasan suku bunga Desember, imbal hasil US Treasury 2 tahun turun tajam setelah laporan inflasi tersebut.
Namun, imbal hasil acuan 10 tahun kembali menguat setelah data tersebut dan melesat setingginya 4,46% karena investor berfokus pada ekspektasi jangka panjang bahwa kebijakan Presiden terpilih Donald Trump dapat memperburuk inflasi.
Meski ada kekhawatiran inflasi, investor berharap akan sikap pro-bisnis dan kemungkinan pemangkasan pajak dari presiden AS yang baru. Rabu, media massa memproyeksikan Partai Republik memenangkan mayoritas di DPR dan Senat.
"Pasar bereaksi cukup positif terhadap berita pemilu," kata Venu Krishna, analis Barclays.
"Banyak optimisme yang tertanam, tetapi yang belum sepenuhnya tertanam adalah sejumlah ketidakpastian yang muncul seiring dengan beberaoa kebijakan penting."
Namun, kendati Krishna melihat momentum kenaikan untuk aset berisiko dari kebijakan Partai Republik, dia mengatakan pasar berjuang melawan kekhawatiran bahwa "suku bunga, inflasi, dan valuasi menjadi hambatan yang lebih besar sekarang daripada 2016, terakhir kali Trump menjadi presiden."
Dalam pergerakan saham individual, Spirit Airlines anjlok setelah laporan maskapai AS tersebut bersiap untuk mengajukan perlindungan kebangkrutan, sementara perusahaan itu mengatakan sedang berbicara dengan para kreditor.
Saham pabrikan kendaraan listrik Rivian melonjak setelah Volkswagen, Selasa, menaikkan investasinya di perusahaan tersebut sebesar 16% menjadi USD5,8 miliar. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Amazon.com (2,48%)
-Chevron (2,19%)
-Verizon (1,83%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-3,58%)
-Caterpillar (-1,49%)
-UnitedHealth (-1,43%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Warner Bros Discovery (5,42%)
-Albemarle (5,31%)
-West Pharmaceutical Services (5,08%)
Saham berkinerja terburuk
-Monolithic (-6,62%)
-Super Micro Computer (-6,31%)
-Amentum Holdings LLC (-5,19%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Microvast Holdings (340,01%)
-Quantum (92,75%)
-Pulmatrix (73,30%)
Saham berkinerja terburuk
-Syros Pharma (-86,85%)
-GlucoTrack (-76,92%)
-Wag! (-67,98%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:10 WIB
Platform KFC Indonesia (FAST) Diretas, Ini Penjelasan Manajemen
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:09 WIB
Masuk Radar UMA, Saham MANG-TRON Kompak Jatuh
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham CAKK, Beli
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:06 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa TIFA
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:05 WIB
WIKA Raih Kontrak Baru Sebesar Rp16,97 Triliun Hingga Oktober 2024
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:02 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PNGO
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:58 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa KEJU
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:52 WIB
IPCC Bagikan Dividen Interim Rp44,41 Miliar
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:50 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham MREI, Beli
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:48 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ITMA, Jual