Investor "Wait and See" Laporan Kinerja Nvidia, S&P 500 dan Nasdaq Menghijau
Tuesday, November 19, 2024       04:50 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Senin, dengan Nasdaq dan S&P 500 menguat, memulihkan beberapa kerugian karena investor mengantisipasi laporan keuangan kuartalan dari pemimpin kecerdasan buatan (AI), Nvidia, dan Tesla melonjak karena prospek perubahan kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan Trump yang akan datang.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup menguat 23,00 poin, atau 0,39%, menjadi 5.893,62, sementara Nasdaq Composite Index melonjak 111,68 poin, atau 0,60%, menjadi 18.791,81, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 55,39 poin, atau 0,13%, menjadi 43.389,60, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Senin (18/11) atau Selasa (19/11) pagi WIB.
Nvidia melaporkan laba kuartal ketiga pada sesi Rabu, ketika investor akan menilai permintaan chip dan keberlanjutan euforia AI yang mendorong sebagian besar reli pasar tahun ini.
Perancang chip tersebut, yang menghasilkan 20% laba S&P 500 selama setahun terakhir, diprediksi dapat mendorong hampir 25% pertumbuhan EPS-nya pada kuartal ketiga, menurut BofA Global Research. Saham Nvidia turun setelah sebuah laporan mengatakan chip AI barunya mengalami panas berlebih (overheating) di server.
"Meski Nvidia adalah yang terakhir dari Magnificent Seven yang melaporkan kinerjanya, kita melihat peningkatan yang bagus dalam laba dan perhatian," kata Carol Schleif, Chief Investment Officer BMO Family Office. "Ini akan menjadi penting, tetapi sepertinya tidak ada tingkat dorongan yang sama di sekitarnya seperti yang terjadi satu atau dua kuartal lalu."
Saham energi memimpin S&P dengan consumer discretionary juga menanjak karena saham Tesla melonjak menyusul laporan  Bloomberg  bahwa anggota tim transisi Presiden terpilih Donald Trump berusaha melonggarkan aturan Amerika Serikat untuk mobil self-driving. Saham industri merupakan sektor yang mencatat penurunan terbesar.
Saham CVS Health melesat 5,4% setelah perusahaan asuransi kesehatan itu mengatakan akan menambah empat anggota baru di jajaran direksinya dalam perjanjian dengan Glenview Capital Management.
"Saya pikir banyak sektor tertentu bisa sangat fluktuatif hingga kita mendapatkan lebih banyak kata-kata dari pilihan baru Trump akhir bulan ini," kata Schleif.
Indeks saham kehilangan sebagian kenaikan tajam yang mengikuti kemenangan telak Trump, tetapi Wall Street tetap berada di posisi yang cukup baik saat 2024 berakhir.
Meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju pelonggaran kebijakan dan ketidakpastian atas dampak penunjukan kabinet Trump menyebabkan S&P 500 dan Nasdaq mencatat kerugian mingguan terburuk dalam lebih dari dua bulan, pekan lalu.
Dengan dimulainya musim belanja liburan, laporan keuangan dari raksasa ritel termasuk Walmart, Lowe's Companies dan Target akan diawasi dengan ketat minggu ini untuk mengukur kekuatan konsumen Amerika.
Volume di bursa Wall Street tercatat 14,94 miliar saham, dibandingkan rata-rata 14,12 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (Investing/ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Boeing (2,64%)
-Verizon (1,54%)
-IBM (1,53%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike (-2,35%)
-Walt Disney (-1,33%)
-Nvidia (-1,29%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Super Micro Computer (15,93%)
-Henry Schein (7,46%)
-Moderna (7,22%)
Saham berkinerja terburuk
-Amentum Holdings LLC (-9,66%)
-Palantir (-6,87%)
-Uber Tech (-5,33%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-HCW Biologics (310,73%)
-Apollomics (102,51%)
-Aclaris Therapeutics Inc (53,66%)
Saham berkinerja terburuk
- QMMM Holdings (-76,40%)
-CareMax (-48,21%)
-Neurogene (-42,58%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM