Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa jatuh ke level terendah hampir tiga bulan, Selasa, karena kekhawatiran atas nasib hubungan Amerika Serikat-China membayangi saham dengan eksposur signifikan terhadap ekonomi terbesar kedua dunia itu, sementara laporan keuangan yang suram juga membebani.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup anjlok 1,98% atau 10,14 poin menjadi 502,23, penurunan satu hari tertajam sejak awal Agustus setelah lonjakan 1% pada sesi Senin, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Selasa (12/11) atau Rabu (13/11) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga berguguran. Di Jerman, Indeks DAX merosot 2,13% atau 414,96 poin menjadi 19.033,64, FTSE 100 Inggris menyusut 1,22% atau 99,42 poin jadi 8.025,77 dan CAC Prancis berkurang 2,69% atau 199,90 poin menjadi 7.226,98.
Ekuitas Eropa tertekan karena investor menilai kemungkinan kenaikan tarif setelah kemenangan besar Donald Trump dalam pemilihan presiden AS minggu lalu.
Aset terkait China mengalami kesulitan secara global karena Trump diperkirakan menunjuk Senator AS Marco Rubio sebagai menteri luar negerinya, yang dalam beberapa tahun terakhir menganjurkan kebijakan luar negeri yang kuat sehubungan dengan musuh-musuh geopolitik Amerika, termasuk China.
"Saat dia membentuk timnya dan nama-nama mulai bermunculan, pasar mulai menyadari apa yang akan terjadi," kata Fiona Cincotta, analis City Index.
"Posisi ekonomi China cukup rapuh dan jika tarif besar diberlakukan pada China saat negara tersebut sudah lemah, itu akan berdampak pada impornya dan ini tentu akan memengaruhi Eropa."
Sumber daya dasar merosot 3,7% karena sebagian besar harga logam tersungkur, dengan perusahaan tambang Polandia, KGHM , ambles 9,2% dan salah satu yang paling terpukul di STOXX 600.
Barang pribadi dan rumah tangga, yang menaungi emiten luxury brand yang terekspos China, menyusut 2,4%. Indeks barang mewah yang lebih luas juga kehilangan hampir 4%.
Namun, sektor teknologi sebagian besar mendatar dalam menghadapi kerugian sektoral yang tajam, didorong lonjakan 4% saham Temenos menyusul rencana strategis perusahaan perangkat lunak perbankan Swiss itu untuk mengakselerasi pertumbuhan selama empat tahun.
Di antara kerugian yang didorong laporan keuangan, grup Jerman Bayer merosot 14,5% setelah memperingatkan pasar pertanian yang lemah dapat mengurangi labanya lebih jauh tahun depan.
Brenttag melorot 5% setelah distributor bahan kimia Jerman itu melaporkan laba inti kuartal ketiga di bawah ekspektasi, menyeret sektor bahan kimia itu turun 3%.
Mediobanca Italia melemah 8,2% setelah memangkas net interest income setahun penuh.
Convatec Group Inggris melonjak 22% setelah perusahaan produk dan teknologi medis itu menaikkan perkiraan pertumbuhan penjualan organik FY24.
Infineon berbalik arah dan menguat 4% setelah awalnya turun, ketika pabrikan chip Jerman itu memperkirakan pendapatan 2025 yang lebih rendah karena permintaan yang lemah di pasar akhirnya selain AI.
Sementara itu, inflasi Jerman naik menjadi 2,4% pada Oktober, mengonfirmasi pembacaan awal, dengan moral investor yang suram bulan ini di tengah kemenangan Trump dan runtuhnya pemerintahan Berlin.
Pembacaan inflasi AS dan risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Bank Sentral Eropa akan dirilis pekan ini. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM