Powell Kikis Asa Pemotongan Suku Bunga Bulan Depan, Wall Street Tersungkur
Friday, November 15, 2024       05:17 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Kamis, setelah Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, meredam harapan investor untuk pemangkasan suku bunga lagi tahun ini dengan mengatakan bank sentral tidak perlu terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 207,33 poin, atau 0,47%, menjadi 43.750,86, S&P 500 melorot 36,21 poin, atau 0,60%, menjadi 5.949,17 dan Nasdaq Composite Index menyusut 123,07 poin, atau 0,64%, menjadi 19.107,65, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (14/11) atau Jumat (15/11) pagi WIB.
Di acara Dallas Fed, Powell mengatakan dengan ekonomi yang masih tumbuh, pasar kerja yang solid, dan inflasi yang masih di atas target 2%, the Fed dapat mempertimbangkan dengan hati-hati pemangkasan suku bunga.
Kendati trader masih berspekulasi pada pemangkasan 25 basis poin di pertemuan Desember, probabilitasnya turun menjadi 62% dari 76%, pada awal sesi, dan dari 82,5% pada Rabu, menurut FedWatch Tool CME Group.
"Komentar dari Powell semakin meredam apa yang dulunya merupakan pandangan yang sangat optimistis tentang jalur pemangkasan suku bunga," kata Adam Hetts, Global Head of Multi-Asset Janus Henderson Investors.
"Namun, kita tidak dapat menganggap remeh bahwa inflasi dan tenaga kerja seimbang, jadi ini merupakan pesan yang menggembirakan tentang ekonomi."
Powell berbicara setelah data menunjukkan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% secara bulanan pada Oktober, sesuai perkiraan, meskipun kenaikan tahunan 2,4% sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.
Klaim pengangguran turun 4.000 menjadi 217.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir pada 9 November, lebih rendah dari perkiraan.
"Semakin banyak bukti bahwa inflasi tetap lebih tinggi dari target 2% the Fed," kata Melissa Brown, Managing Director Investment Decision Research SimCorp di New York.
"Angka-angka tersebut secara garis besar sesuai dengan ekspektasi, tetapi terkadang investor mundur dan berkata, 'Apa sebenarnya arti ini?' Itu menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar tentang apa yang akan dilakukan the Fed setelah pertemuan Desember."
Reli pasca-pemilu Amerika minggu lalu memudar karena fokus juga beralih ke potensi tekanan inflasi dari perubahan kebijakan seperti ekspektasi tarif yang lebih tinggi dari pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Sejumlah perumus kebijakan the Fed lainnya mengalihkan perhatian mereka kembali ke risiko inflasi saat mempertimbangkan kapan, dan seberapa cepat serta sejauh mana, untuk memangkas suku bunga.
Presiden Fed Richmond, Tom Barkin, mengatakan penyelesaian upah serikat pekerja yang tinggi dan kemungkinan kenaikan tarif yang akan datang dapat membuat pejabat bank sentral lebih berhati-hati dalam berpikir bahwa mereka memenangkan pertempuran melawan inflasi.
Di antara 11 sektor S&P 500, industri mencatat penurunan terbesar, anjlok 1,7% pada sesi ini, dengan beberapa hambatan terbesarnya berasal dari perusahaan pertahanan, yang meningkat tajam pada hari-hari setelah pemilu.
RTX Corp menjadi sektor pertahanan dengan bobot terbesar, Kamis, berakhir anjlok 3,9% setelah jatuh ke level terendah sejak 19 September. General Dynamics juga menjadi penghambat besar, merosot 6,9% setelah mencapai level terendah sejak 31 Oktober.
Dow yang merupakan kumpulan saham unggulan mendapat dukungan dari reli 6% Walt Disney setelah raksasa hiburan itu melaporkan laba kuartalan yang mengalahkan estimasi Wall Street, dan menawarkan panduan yang kuat untuk tahun-tahun mendatang.
Sementara, consumer discretionary merupakan sektor S&P 500 terlemah kedua, melorot 1,5%, dengan beberapa tekanan dari pabrikan kendaraan listrik.
Saham produsen mobil listrik Tesla kehilangan 5,8% dan Rivian Automotive ambles 14,3% setelah  Reuters  melaporkan bahwa tim transisi Trump berencana menghentikan kredit pajak konsumen sebesar USD7.500 untuk pembelian kendaraan listrik sebagai bagian dari undang-undang reformasi pajak yang lebih luas.
Saham Tapestry ditutup melambung 12,8% setelah mencapai level tertinggi sejak Juli 2013. Perusahaan induk Coach tersebut mengatakan akan mengakhiri kesepakatan senilai USD8,5 miliar untuk Capri Holdings setelah kesepakatan tersebut diblokir oleh hakim Amerika. Saham Capri melesat 4,4%.
Di bursa Wall Street tercatat 15,34 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata 13,68 miliar selama 20 sesi terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Walt Disney (6,24%)
-Chevron (1,92%)
-Apple (1,38%)
Saham berkinerja terburuk
-Salesforce Inc (-2,97%)
-Cisco (-2,13%)
-UnitedHealth (-2,07%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Tapestry (12,80%)
-Wynn Resorts (8,65%)
-First Solar (7,14%)
Saham berkinerja terburuk
-Leidos (-13,60%)
-Super Micro Computer (-11,41%)
-Amentum Holdings LLC (-10,95%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Molecular Templates (89,07%)
-VivoPower Intl (70,89%)
-Omeros (65,87%)
Saham berkinerja terburuk
-Sow Good (-56,78%)
-Wellchange Holdings (-47,47%)
-Nuvectis Pharma (-46,30%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:10 WIB
Platform KFC Indonesia (FAST) Diretas, Ini Penjelasan Manajemen
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:09 WIB
Masuk Radar UMA, Saham MANG-TRON Kompak Jatuh
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham CAKK, Beli
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:06 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa TIFA
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:05 WIB
WIKA Raih Kontrak Baru Sebesar Rp16,97 Triliun Hingga Oktober 2024
Tuesday, Nov 26, 2024 - 11:02 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PNGO
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:58 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa KEJU
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:52 WIB
IPCC Bagikan Dividen Interim Rp44,41 Miliar
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:50 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham MREI, Beli
Tuesday, Nov 26, 2024 - 10:48 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ITMA, Jual