Fitch Ratings Turunkan Peringkat Default Lippo Malls Indonesia Retail Trust
Tuesday, July 16, 2024       15:38 WIB

Ipotnews - Fitch Ratings menurunkan  rating  default  penerbit jangka panjang Lippo Malls Indonesia Retail Trust's(LMIRT) menjadi C dari CCC, menurut dokumen yang diajukan ke Bursa Efek Singapura, Selasa (16/7).
Laman  MT Newswires  memberitakan, obligasi senior tanpa jaminan yang jatuh tempo pada tahun 2026 yang diterbitkan oleh anak perusahaannya, LMIRT Capital, juga telah diturunkan peringkatnya menjadi C dari CCC dengan peringkat pemulihan RR6.
Penurunan peringkat tersebut terjadi setelah perusahaan mengonfirmasi pada 12 Juli lalu, bahwa penawaran tender untuk obligasinya akan dilanjutkan.
Menurut Fitch, penawaran tersebut merupakan pertukaran utang bermasalah karena akan menyebabkan penurunan material dalam ketentuan awal obligasi.
Laman  Business Times  menyebutkan, pada tanggal 12 Juli, manajer LMIRT mengatakan bahwa mereka menerima tender yang sah senilai USD125,9 juta atas obligasi senior 7,5 persen yang jatuh tempo pada tahun 2026, yang mewakili 84,78 persen dari total pokok obligasi yang beredar.
LMIRT juga menerima persetujuan yang sah untuk menghapus perjanjian material dari tidak kurang dari mayoritas dalam jumlah pokok agregat obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2026.
Upaya PT Lippo Karawaci, Tbk ( LPKR ) untuk membeli kembali surat utang dolarnya menjadi perhatian pasar pada awal Juni lalu. Laman Bloomberg ketika itu melaporkan, salah satu unit usaha Lippo, Theta Capital Pte. Ltd. dijadwalkan akan membeli kembali obligasinya senilai USD432 juta, melalui penawaran tender yang akan berakhir pada Senin (3/6).
Keberhasilan pembelian kembali obligasi akan membantu mengurangi beban timbunan utang dan meningkatkan kepercayaan pemegang obligasi terhadap grup usaha itu.
"Kami melihat ini sebagai sebuah tindakan manajemen liabilitas yang oportunistik," kata Boh Hui Ling, analis di Bank of Singapore. Menurutnya, transaksi ini bertujuan untuk membantu mengatasi utang jatuh tempo Lippo Karawaci yang cukup besar dalam dua tahun ke depan.
Perusahaan telah menawarkan untuk membayar setidaknya USD965 untuk setiap USD1.000 dalam jumlah pokok surat utang yang jatuh tempo pada Januari 2025, dan minimal USD895 untuk surat utang yang akan jatuh tempo pada Oktober 2026.
Menurut Fitch Ratings, perusahaan ini berusaha menghindari gagal bayar atas surat-surat utangnya dalam dolar karena likuiditasnya masih berada di bawah tekanan. Pembelian kembali saham dapat mengurangi tekanan langsung terhadap Lippo, tetapi tantangan untuk mengumpulkan dana demi memenuhi kewajibannya akan tetap ada. (MT Newswires, Business Times)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM