Bursa Wall Street Ceria, S&P 500 dan Dow Catat Rekor Penutupan Tertinggi
Tuesday, October 15, 2024       04:40 WIB

Ipotnews - Indeks saham Wall Street berakhir di zona hijau, Senin, dengan S&P 500 dan Dow membukukan rekor penutupan baru, karena investor membeli saham teknologi menjelang pekan sibuk yang dipenuhi dengan laporan keuangan perusahaan dan data ekonomi penting.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 44,82 poin, atau 0,77%, menjadi 5.859,85 poin, sementara Nasdaq Composite Index menguat 159,75 poin, atau 0,87%, menjadi 18.502,69. Dow Jones Industrial Average meningkat 201,36 poin, atau 0,47%, menjadi 43.065,22, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (14/10) atau Selasa (15/10) pagi WIB.
Volume perdagangan relatif sepi, mengingat pasar obligasi ditutup untuk libur federal Amerika Serikat, hanya 9,55 miliar saham yang berpindah tangan, dibandingkan 12,05 miliar saham, pergerakan rata-rata selama 20 hari transaksi terakhir.
Namun, ada cukup momentum kenaikan yang terbawa dari sesi Jumat, ketika bank-bank kakap memulai musim keuangan kuartal ketiga dengan catatan positif, yang membuat Dow melampaui 43.000 poin untuk pertama kalinya.
Dengan 41 emiten S&P 500 yang diprediksi melaporkan kinerjanya pekan ini, aliran data point terbaru dari perusahaan akan membantu investor menilai kesehatan ekonomi Amerika Serikat, dan apakah perusahaan dapat terus membenarkan valuasi pasar saham yang berlebihan.
Namun sebelum itu, saham teknologilah yang membantu mendorong pasar menguat, Senin, dengan semikonduktor khususnya yang sedang populer. Indeks perusahaan semikonduktor melesat 1,8% ke level tertinggi lebih dari dua bulan, ditopang lonjakan 6,8% saham Arm Holdings, serta Nvidia, yang melejit 2,4% ke rekor penutupan.
Indeks teknologi informasi menjadi peraih keuntungan teratas di antara sektor S&P 500, naik 1,4%. Di antara saham-saham pertumbuhan lainnya, Alphabet, Apple, Microsoft, dan Tesla semuanya menguat antara 0,6% dan 1,6%.
Meski Dow mencatatkan tonggak positif, kenaikan pada sesi Senin tertahan oleh kejatuhan 2% pada saham Caterpillar, menyusul downgrade pialang, dan penurunan 1,3% pada Boeing setelah pabrikan pesawat itu menandai kerugian kuartal ketiga yang lebih besar dari ekspektasi, Jumat.
Laba perbankan mungkin meningkatkan harapan bahwa kinerja yang solid dapat membantu saham melanjutkan laju kuatnya pada 2024. Namun, dengan valuasi saham yang melebar - S&P 500 diperdagangkan pada 21,8 kali forward earnings, dibandingkan rata-rata jangka panjang sebesar 15,7 - perusahaan mungkin kesulitan untuk memuaskan investor.
Pertumbuhan laba kuartal ketiga (year-over-year) untuk S&P 500 diperkirakan 4,9%, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG , Jumat.
"Jika kita mempertimbangkan latar belakang laporan laba yang terjadi, saya perkirakan bias tersebut mungkin akan mengarah pada peningkatan dalam siklus laba ini," kata Kevin McCullough, konsultan portofolio di Natixis Investment Managers Solutions.
"Ini tidak seperti siklus laba sebelumnya di mana kita masuk dengan serangkaian ekspektasi yang sangat tinggi dan sangat sulit bagi perusahaan untuk memenuhinya," papar dia, seraya menambahkan karena standarnya sekarang sedikit lebih rendah, lebih mudah bagi investor untuk melihat laporan keuangan perusahaan secara positif.
Di antara kinerja yang dilaporkan pada sesi Selasa, banyak perusahaan keuangan kakap, termasuk Bank of America dan Citigroup, serta raksasa healthcare Johnson & Johnson dan UnitedHealth Group.
Investor juga akan mencermati data ekonomi penting minggu ini, terutama angka penjualan ritel periode September, untuk mendapatkan petunjuk tentang kesehatan keuangan konsumen Amerika.
McCullough mengatakan data terkait konsumen menjadi lebih penting untuk petunjuk tentang pemikiran Federal Reserve, ketika bank sentral beralih ke pemenuhan sisi pertumbuhan dari mandatnya.
Dalam pidatonya, dua petinggi the Fed sama-sama bersikap hati-hati terhadap kebijakan suku bunga di masa mendatang, Senin. Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan dia melihat penurunan suku bunga yang moderat di masa mendatang karena inflasi mendekati target bank sentral sebesar 2%. Sementara, Gubernur Fed, Christopher Waller, menyerukan "lebih banyak kehati-hatian" terhadap pemangkasan suku bunga di masa mendatang. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Apple (1,66%)
-McDonald's (1,57%)
-Travelers (1,50%)
Saham berkinerja terburuk
-Caterpillar (-2,01%)
-Boeing (-1,34%)
-Amgen (-1,14%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Vistra Energy (5,56%)
-Amentum Holdings LLC (5,50%)
-Qualcomm (4,74%)
Saham berkinerja terburuk
-Dollar General (-3,31%)
-Dollar Tree (-3,10%)
-CrowdStrike Holdings (-3,03%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Tevogen Bio Holdings (187,14%)
-Bright Minds Biosciences (132,71%)
- INVO Bioscience (89,31%)
Saham berkinerja terburuk
-Molecular Templates (-73,48%)
-Zapata Computing Holdings (-70,50%)
-Top Wealth Holding (-35,57%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM