Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif dalam sesi yang bergejolak, Selasa, dengan Dow dan S&P 500 menguat sementara Nasdaq, setelah investor mengukur data inflasi dan bersiap untuk laporan laba kuartalan untuk membenarkan valuasi saham dan kekuatan ekonomi Amerika Serikat.
Saham berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari. Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 221,16 poin, atau 0,52%, menjadi 42.518,28, S&P 500 naik 6,69 poin, atau 0,11%, menjadi 5.842,91, sedangkan Nasdaq Composite Index turun 43,71 poin, atau 0,23%, menjadi 19.044,39, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Selasa (14/1) atau Rabu (15/1) pagi WIB.
Ekuitas menerima dorongan awal dari laporan Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan indeks harga produsen (PPI) naik kurang dari ekspektasi pada Desember, meski laporan tersebut gagal secara material memengaruhi ekspektasi tentang kemungkinan arah kebijakan moneter Federal Reserve tahun ini.
Lonjakan awal itu menguap dan masing-masing dari tiga indeks utama sempat turun karena investor menunggu pembacaan indeks harga konsumen (CPI), Rabu, yang selanjutnya akan membentuk ekspektasi terhadap inflasi dan the Fed.
"Ada reli yang melegakan di awal sesi tetapi itu menunjukkan bahwa ada tingkat ketidakpastian yang melekat di luar sana tentang ke mana arah suku bunga dan the Fed," kata Chris Fasciano, Chief Market Strategist Commonwealth Financial Network.
"Sekarang kita akan melihat apa yang akan terjadi besok pagi (Rabu malam WIB)," papar dia, mengacu pada laporan CPI.
Pasar memperkirakan sekitar 29 basis poin dalam pemotongan suku bunga dari the Fed hingga akhir 2025, menurut data LSEG , dengan ekspektasi untuk pemangkasan setidaknya 25 bps tidak naik di atas 50% hingga pertemuan Juni.
Menambah kehati-hatian investor, imbal hasil US Treasury tetap di level yang tinggi, dengan yield obligasi 10-tahun 4,784%, bertahan di dekat level tertinggi 14 bulan, Senin.
Laporan keuangan kuartalan mulai berjalan, Rabu, dengan kinerja dari bank-bank besar, yang diprediksi membukukan profit lebih kuat, didorong transaksi dan trading yang kuat. Indeks bank S&P 500 melonjak 1,3%.
Indeks acuan S&P 500 diperdagangkan pada valuasi yang jauh di atas rata-rata jangka panjang historisnya dan musim laporan keuangan yang mengecewakan dapat membahayakan keuntungan lebih lanjut bagi ekuitas.
Sektor healthcare mencatat kinerja terburuk dari 11 sektor utama S&P, karena Eli Lilly ambles 6,59% setelah memperkirakan penjualan obat penurun berat badan, Zepbound, pada kuartal keempat di bawah ekspektasi.
Presiden Kansas City Fed, Jeff Schmid, mengatakan dampak kebijakan Trump adalah "percakapan aktif" di bank sentral dan bahwa lembaga itu akan merespons jika target inflasi atau ketenagakerjaannya melenceng.
Setelah menguat menyusul pemilu Amerika, saham mengalami kesulitan baru-baru ini, dengan S&P 500 jatuh dalam empat dari lima pekan sebelumnya karena ekonomi yang tangguh, inflasi yang terus bertahan, dan komentar dari perumus kebijakan the Fed memicu kekhawatiran tentang bank sentral yang kurang agresif dalam memangkas suku bunga daripada yang diantisipasi sebelumnya.
Kekhawatiran tentang potensi tarif dari pemerintahan Trump yang akan semakin memicu inflasi juga masih menghantui pasar.
Saham Boeing menukik 2,08% setelah pengiriman tahunan pabrikan pesawat itu turun pada 2024 ke level terendah sejak pandemi.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 2,81:1 di NYSE dan rasio 1,39:1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan delapan tertinggi baru dan enam terendah baru dalam 52 minggu, sementara Nasdaq Composite mencatat 36 tertinggi baru dan 132 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,58 miliar saham, dibandingkan rata-rata 15,72 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Caterpillar (2,50%)
-3M (1,94%)
-Sherwin-Williams (1,64%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-2,08%)
-Merck & Co (-1,32%)
-Nike (-1,26%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-United Rentals (5,91%)
-Celanese (5,37%)
-Builders FirstSource (5,31%)
Saham berkinerja terburuk
-Eli Lilly (-6,59%)
-Charles River Laboratories (-6,34%)
-Biogen (-4,74%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Evaxion Biotech AS (344,59%)
-H&E Equipment (105,48%)
-Neurosains Firefly (65,79%)
Saham berkinerja terburuk
-Meiwu Technology (-68,33%)
-Phio Pharma (-45,76%)
-Mustang Bio (-35,77%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM