Laporan Kinerja Emiten Mengecewakan, Bursa Ekuitas Eropa Terjerembab
Friday, July 26, 2024       03:01 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa tergelincir, Kamis, terbebani serangkaian laporan keuangan yang suram di beberapa sektor, termasuk teknologi dan brand luxury, sementara perburuan aset safe haven global semakin memperburuk kerugian.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melorot 0,72% atau 3,67 poin menjadi 508,63, meski menjauh dari posisi terendah sesi, setelah mencapai level intraday terlemah lebih dari dua bulan, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Kamis (25/7) atau Jumat (26/7) dini hari WIB.
Saham media anjlok 3%, penurunan terbesar di antara sektor utama STOXX 600, terseret kejatuhan 23,5% di Universal Music Group setelah label musik terbesar di dunia itu melaporkan pendapatan streaming dan langganan yang lebih rendah dari ekspektasi untuk kuartal kedua.
Sektor teknologi merosot 2,8%, dengan pemasok suku cadang pembuat chip asal Belanda, BE Semiconductor Industries (Besi), ambles 14% setelah memperkirakan penjualan kuartal ketiga yang datar, yang berada di bawah ekspektasi pasar.
Saham STMicroelectronics yang tercatat di bursa Paris terjerembab 13,7% setelah produsen chip itu memangkas panduan pendapatan dan margin setahun penuh untuk kedua kalinya.
Raksasa industri lainnya seperti ASMI dan ASML masing-masing menyusut sekitar 4%.
Aksi jual saham teknologi yang terus berlanjut di bursa Wall Street semakin membebani sektor ini.
Saham otomotif Eropa tersungkur 1,7%, terseret penurunan 8,7% di Stellantis setelah pabrikan mobil itu mengumumkan laporan keuangan semester pertama yang lebih buruk dari perkiraan.
Menambah tekanan, Renault merosot 7,5% setelah mitra aliansinya, Nissan Motor, memangkas prospek setahun penuh menyusul laba kuartal pertamanya hampir sepenuhnya hilang.
Nestle anjlok 5,1% setelah perusahaan makanan kemasan terbesar di dunia itu memangkas prospek penjualannya, sementara Kering melorot 7,5% setelah grup luxury brand Prancis itu melaporkan penurunan penjualan kuartal kedua yang lebih besar dari ekspektasi dan memperkirakan semester kedua tahun ini yang lemah.
Pengukur 10 perusahaan barang mewah terbesar Eropa turun sekitar 1,7%, menyentuh level terendah dalam enam bulan.
Di tengah aksi jual global, investor beralih ke aset yang kurang berisiko, termasuk obligasi jangka pendek, dengan imbal hasil surat utang dua tahun Jerman berada di level terendah sejak Februari.
"Di permukaan, iklim politik yang intens tampaknya menyebabkan pergeseran penting di pasar, beralih dari saham teknologi terkemuka ke saham siklikal, pertahanan, dan kapitalisasi kecil," kata Jeff O'Connor, analis Liquidnet.
Di sisi positifnya, indeks unggulan FTSE 100 Inggris merupakan outlier, ditutup naik 0,40% atau 32,66 poin menjadi 8.186,35, karena saham Unilever melambung 6,2% setelah mengalahkan estimasi laba semester pertama. Sedangkan rekan-rekannya terjerembab. Indeks DAX Jerman turun 0,48% atau 88,74 poin menjadi 18.298,72 dan CAC Prancis kehilangan 1,15% atau 86,71 poin menjadi 7.427,02.
Produsen obat kontrak Swiss, Lonza, melesat 7,1% setelah melaporkan penurunan laba semester pertama yang lebih kecil dari perkiraan, sementara Sanofi melonjak 4,2% setelah pabrikan obat Prancis itu menaikkan prospek laba setahun penuhnya.
Terkait data, survei terhadap sekitar 9.000 manajer menunjukkan moral bisnis Jerman secara tak terduga turun pada Juli di tengah meningkatnya pesimisme tentang kinerja ekonomi terbesar di Eropa tersebut. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM