Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melemah, Selasa, karena kerugian sektor teknologi mengimbangi keuntungan dalam jasa komunikasi, sementara investor dengan cemas menantikan laporan inflasi utama Amerika Serikat yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve pekan depan.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 0,30% atau 17,94 poin menjadi 6.034,91, dan Nasdaq Composite Index menyusut 0,25% atau 49,45 poin menjadi 19.687,24, dengan keduanya membukukan kerugian berturut-turut, demikian laporan Reuters dan CNBC , di New York, Selasa (10/12) atau Rabu (11/12) pagi WIB.
Sementara, Dow Jones Industrial Average tergelincir untuk hari keempat, turun 154,10 poin, atau 0,35%, menjadi 44.247,83.
Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, hanya tiga yang berakhir di zona hijau sehari menjelang pembacaan Indeks Harga Konsumen (CPI) periode November, salah satu laporan utama terakhir sebelum pertemuan the Fed pada 17-18 Desember. Inflasi utama diperkirakan sedikit meningkat sepanjang November menjadi 2,7% dari 2,6% di Oktober. Laporan Indeks Harga Produsen (PPI) akan menyusul pada Kamis.
Jasa komunikasi, melambung 2,6%, merupakan sektor dengan persentase kenaikan terbesar di S&P 500 dengan bantuan dari reli 5,6% pada saham induk Google, Alphabet, setelah raksasa teknologi itu meluncurkan chip baru.
Persentase penurunan terbesar adalah real estat, melorot 1,6%. Penurunan poin indeks S&P terbesar berasal dari teknologi, merosot 1,3%. Pelemahan ini terbebani kejatuhan 6,7% pada saham Oracle setelah emiten cloud computing itu gagal memenuhi estimasi Wall Street untuk laporan keuangan kuartal kedua tahun fiskal.
Menambah tekanan pada teknologi, indeks semikonduktor Philadelphia anjlok 2,5% setelah pengumuman China, Senin, tentang penyelidikan terhadap Nvidia atas dugaan pelanggaran hukum antimonopoli. Penyelidikan itu secara luas dipandang sebagai pembalasan terhadap pembatasan Amerika pada sektor chip China.
"Ada sedikit sikap wait-and-see di pasar menjelang data CPI dan PPI pekan ini," kata Mona Mahajan, Head of Investment Strategy Edward Jones. "Pasar ingin melihat angka yang tidak akan terlalu mengganggu the Fed minggu depan."
Jika CPI sesuai dengan ekspektasi, investor akan memperkirakan "semuanya jelas" bagi Fed untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, papar dia.
Trader melihat peluang 86% untuk pemotongan suku bunga pekan depan, menurut FedWatch Tool CME Group. Spekulasi melesat setelah berita Jumat tentang lonjakan angka pengangguran bersamaan dengan peningkatan pertumbuhan lapangan kerja, yang melambat pada Oktober.
Mencermati penguatan S&P 500 sepanjang tahun ini sekitar 27%, Lindsey Bell, Chief Strategist 248 Ventures di Charlotte, North Carolina, mengatakan investor berhati-hati menjelang data ekonomi dan pertemuan the Fed.
"Kita berada dalam periode musiman yang kuat tahun ini dan investor hanya beristirahat sejenak," ujar Bell.
Pelaku pasar akan mencermati tanda-tanda bahwa bank sentral AS akan menghentikan siklus pelonggarannya pada Januari, setelah sejumlah pejabat the Fed, minggu lalu, mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter yang lebih lambat karena ekonomi yang tangguh.
"Yang penting bukan apa yang akan dilakukan the Fed pekan depan, tetapi apa yang mereka katakan tentang lintasan suku bunga di masa mendatang," tutur Bell.
Saham Walgreens Boots Alliance melonjak 17,7%, menjadikannya peraih keuntungan terbesar di S&P 500 setelah laporan perusahaan itu dalam pembicaraan untuk menjual dirinya kepada private equity firm, Sycamore Partners.
Persentase penurunan terbesar di S&P 500 adalah Moderna Inc, yang ambles 9,1% setelah BofA mengembalikan cakupan perusahaan itu dengan rating 'underperform'.
Saham Alaska Airlines melesat 13% karena menaikkan perkiraan laba kuartal keempatnya, sementara Boeing melejit 5,5% setelah Reuters melaporkan pabrikan pesawat itu memulai kembali produksi jet 737 MAX minggu lalu.
Di antara penggerak saham individu, perusahaan perangkat lunak MongoDB melorot 16,9% meski menaikkan perkiraan untuk kinerja tahunan.
Dalam saham berkapitalisasi menengah, pengembang perumahan mewah, Toll Brothers, kehilangan 6,9% setelah laporan keuangan kuartalannya mengalahkan ekspektasi tetapi perkiraan kuartal saat ini mengecewakan pasar.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,35 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata 14,35 miliar selama 20 sesi terakhir. (Investing/ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Boeing (4,53%)
-American Express (1,83%)
-Honeywell (1,77%)
Saham berkinerja terburuk
-Caterpillar (-2,70%)
-Nvidia (-2,69%)
-Merck & Co (-2,66%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Walgreens Boots (17,74%)
-Alphabet A (5,61%)
-Alphabet C (5,32%)
Saham berkinerja terburuk
-Moderna (-9,07%)
-Super Micro Computer (-8,20%)
-Oracle (-6,67%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-JLong (888,63%)
-Chimerix (219,08%)
-Uniqure NV (109,73%)
Saham berkinerja terburuk
-CervoMed (-78,93%)
-Biora Therapeutics (-58,54%)
-Medirom Healthcare (-42,86%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM