Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir flat, Rabu, dengan saham teknologi menguat tetapi investor khawatir tentang ketegangan Timur Tengah dan lebih banyak data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan dirilis minggu ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 39,55 poin, atau 0,09%, menjadi 42.196,52, S&P 500 bertambah 0,79 poin, atau 0,01%, jadi 5.709,54 dan Nasdaq Composite Index bertambah 14,76 poin, atau 0,08%, menjadi 17.925,12, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Rabu (2/10) atau Kamis (3/10) pagi WIB.
Pasar mengakhiri September dengan kenaikan kuat setelah Federal Reserve memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya, memotong suku bunga 50 basis poin yang tidak biasa untuk menopang pasar kerja. S&P 500 melambung 19,7% sejauh tahun ini.
Saham Nvidia melesat1,6%, membantu mengangkat indeks teknologi S&P 500. Namun, saham Tesla ambles 3,5% setelah pabrikan mobil listrik itu melaporkan pengiriman kendaraan kuartal ketiga di bawah perkiraan.
Investor mencermati berita Timur Tengah setelah Israel dan Amerika berjanji untuk melakukan pembalasan setelah serangan Iran terhadap Israel, Selasa. Presiden AS Joe Biden, Rabu, mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran sebagai tanggapan atas serangan misilnya dan mendesak Israel untuk bertindak "secara proporsional."
Data yang dirilis Rabu pagi menunjukkan payrolls swasta AS meningkat lebih dari ekspektasi sepanjang September, bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja tidak memburuk. Investor tetap fokus pada data non-farm payrolls September yang akan diumumkan Jumat, sementara data klaim pengangguran Amerika Kamis.
"Kita memiliki laporan pekerjaan pada Jumat, dan kemudian musim laporan keuangan dimulai pekan depan," kata Michael O'Rourke, Chief Market Strategist JonesTrading di Stamford, Connecticut.
"Kita hampir mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dan kita tahu bahwa the Fed bersikap bersahabat di luar sana. Sebelum mereka mendorong saham ke putaran tertinggi baru lainnya, investor ingin mendengar beberapa komentar positif dari perusahaan. Orang-orang menyukai bahwa the Fed sangat dovish dan mereka hanya menunggu alasan lain untuk mendorong harga lebih tinggi."
Peluang penurunan suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan November sebesar 65,7%, naik dari 42,6% seminggu lalu, menurut FedWatch Tool CME Group.
JPMorgan Chase dan bank-bank besar lainnya akan memulai musim laporan keuangan kuartal ketiga S&P 500 pada 11 Oktober.
Mogok kerja oleh 45.000 buruh dermaga yang menghentikan pengiriman di pelabuhan Pantai Timur dan Pantai Teluk Amerika memasuki hari kedua, Rabu, tanpa ada negosiasi yang dijadwalkan antara kedua belah pihak, sumber mengatakan kepada Reuters.
Mogok kerja buruh pelabuhan merugikan ekonomi sekitar USD5 miliar per hari, menurut perkiraan analis JPMorgan.
Di antara saham yang menurun, Nike anjlok 6,8% setelah produsen sepatu dan pakaian olahraga itu menarik perkiraan pendapatan tahunannya tepat saat CEO yang baru akan mengambil alih.
Saham Humana Inc merosot 11,8% setelah perusahaan asuransi kesehatan itu memperkirakan pendaftaran dalam rencana Medicare Advantage bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas akan menurun pada 2025.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,81 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,05 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Salesforce Inc (3,18%)
-UnitedHealth (1,54%)
-American Express (0,86%)
Saham berkinerja terburuk
-Nike (-6,77%)
-Merck & Co (-2,32%)
-Intel (-1,32%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Caesars (5,27%)
-Super Micro Computer (3,58%)
-Salesforce Inc (3,18%)
Saham berkinerja terburuk
-Humana (-11,79%)
-Conagra Brands (-8,07%)
-Nike (-6,77%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Sobr Safe (9.452,09%)
-American Rebel Holdings (370,49%)
-Kaixin Auto (171,43%)
Saham berkinerja terburuk
-Eagle Pharm (-39,89%)
-Aditx (-39,24%)
-New Horizon Aircraft (-35,48%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM