Ipotnews - Kurs rupiah menguat terbatas terhadap dolar AS hari ini. Karena pelaku pasar melihat masih ada peluang berlanjutnya pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve dalam FOMC Desember 2024.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa (19/11) pukul 12.10 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp15.822 per dolar AS, menguat 35 poin atau 0,22% dibandingkan Senin sore (18/11) di level Rp15.857 per dolar AS.
Pengamat pasar modal, Lanjar Nafi mengakui ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve masih bertahan. "Hanya saja optimismenya memang berkurang, karena data inflasi AS Oktober 2024 yang agak naik," kata Lanjar saat dihubungi Ipotnews siang ini.
Selain itu penguatan terbatas kurs rupiah hari ini karena intervensi Bank Indonesia. BI melakukan ini untuk bisa mengecek apakah kurs rupiah bisa menguat kembali setelah dilakukan intervensi. "Apabila tidak, maka BI akan menahan suku bunga acuan besok," ujar Lanjar.
Lanjar melihat saat ini BI sedang menimbang dengan sangat hati - hati. Di satu sisi BI menyadari perlunya menjaga stabilitas kurs rupiah terhadap dolar AS. Ini sangat penting demi menjaga stabilitas moneter perekonomian Indonesia.
Namun di sisi lain BI menyadari inflasi Indonesia sudah sangat rendah di bawah 2% secara tahunan. Ini tak lepas dari melemahnya daya beli masyarakat sebagai efek dari kebijakan suku bunga tinggi yang sudah berlangsung cukup lama akibat kenaikan suku bunga the Fed maupun BI rate.
"BI menyadari pentingnya penurunan suku bunga ini, sehingga upaya intervensi dilakukan menjelang Rapat Dewan Gubernur besok," pungkas Lanjar.
(Adhitya)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM