Rupiah Senin (14/10) Siang Loyo Akibat Pengaruh Inflasi AS dan Timur Tengah
Monday, October 14, 2024       12:56 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar akibat tekanan sentimen negatif dari Amerika Serikat dan Timur Tengah pada siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (14/10) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp15.585 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05% dibandingkan penutupan Jumat sore (11/10) di level Rp15.577 per dolar AS.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan pelaku pasar memang masih cenderung hati - hati saat ini. Terutama setelah data inflasi minggu lalu, meski sedikit melandai, namun ternyata tidak turun sesuai harapan.
"Ini mendorong pelemahan terbatas siang ini," ujar Fikri.
Mengutip CNBC Indonesia, tingkat inflasi tahunan yang dapat diukur dari indeks harga konsumen (IHK) periode September 2024 melambat menjadi 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), terendah sejak Februari 2021. Namun, angka ini lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,3% (yoy).
Secara bulanan (month-to-month/mtm), tampak IHK naik 0,2%, sama seperti pada Agustus lalu dan di atas perkiraan sebesar 0,1%.
Tingkat IHK inti tahunan secara tak terduga meningkat menjadi 3,3%, dibandingkan dengan 3,2% pada dua bulan sebelumnya, sementara para investor memperkirakan angka tersebut akan tetap di 3,2%. Tingkat inflasi inti bulanan tetap di 0,3%, sama seperti pada Agustus tetapi di atas perkiraan sebesar 0,2%.
Sementara itu dari Timur Tengah, situasinya makin mencekam di tengah kemungkinan pecahnya perang antara Israel dan Iran. Meski demikian, perkembangan terbaru muncul, yang menyeret Arab Saudi di dalamnya.
Pangeran Arab, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salam (MBS) dilaporkan "turun gunung" mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi. Ini terjadi di Riyadh, Rabu waktu setempat, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).
Mengutip Reuters, Kamis kemarin, kedua sosok tersebut bertemu untuk membicarakan permasalahan kawasan. Arab Saudi sendiri memang telah melakukan pendekatan ke Iran selama beberapa tahun terakhir, untuk meredam meningkatnya tensi walau tetap sulit.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM