Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street variatif, Senin, dengan Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 berakhir lebih rendah, mundur dari rekor penutupan tertinggi, Jumat, dan enam kenaikan mingguan berturut-turut karena imbal hasil US Treasury melesat dan investor waspada terhadap valuasi yang tinggi menjelang laporan keuangan dari emiten kakap.
Dow Jones Industrial Average merosot 344,31 poin, atau 0,80%, menjadi 42.931,60, dan S&P 500 turun 10,69 poin, atau 0,18%, menjadi 5.853,98, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Senin (21/10) atau Selasa (22/10) pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index menguat 50,45 poin, atau 0,27%, menjadi 18.540,01, didorong raksasa chip Nvidia, yang melambung 4,14% untuk ditutup pada rekor tertinggi USD143,71.
"Sama sekali tidak aneh bagi pasar untuk beristirahat sejenak setelah enam pekan terus-menerus mencatat rekor tertinggi," kata Carol Schleif, Chief Investment Officer BMO Family Office.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun acuan melejit setingginya 4,17%, level tertinggi dalam 12 minggu.
"Kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun menyebabkan kebingungan bahwa mungkin ekonomi tumbuh terlalu cepat dan lapangan kerja masih terlalu tangguh," kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research. "Akibatnya, the Fed mungkin akan lebih lambat menurunkan suku bunga."
Pada sesi Jumat, Dow dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi ketika ketiga indeks utama Wall Street membukukan kenaikan minggu keenam berturut-turut, rekor penguatan terpanjang mereka tahun ini.
Banyak saham teknologi megacap yang sensitif terhadap suku bunga tergelincir. Tesla turun 0,84%.
Setelah awal musim laporan keuangan yang cukup menggembirakan, fokus tertuju pada 114 perusahaan S&P 500 yang dijadwalkan merilis kinerjanya pekan ini. Emiten tersebut termasuk Tesla, Coca-Cola, dan Texas Instruments.
Menjelang pekan yang sibuk untuk laporan keuangan, beberapa investor kemungkinan mengambil keuntungan, menurut sejumlah analis. David Laut, Chief Investment Officer Abound Financial, mengatakan pasar tengah mengamati seberapa besar valuasi yang melejit.
Dari emiten yang telah melaporkan kinerjanya sejauh ini, 83,1% mengalahkan estimasi laba, menurut data yang dikumpulkan LSEG , Jumat.
Penurunan pada sesi Senin meluas, dengan hampir semua dari 11 sektor utama S&P 500 berada di zona merah.
Sektor real estat yang sensitif terhadap suku bunga ambles 2,08% karena imbal hasil naik, sementara sektor teknologi terangkat lonjakan Nvidia.
Indeks saham small-cap Russell 2000 yang sensitif terhadap ekonomi melorot 1,61%.
Investor juga menantikan pemilihan presiden Amerika Serikat, dengan jajak pendapat terbaru menunjukkan peluang membaik bagi mantan Presiden Donald Trump, kandidat dari Partai Republik.
"Menjelang pemilu, bahkan perubahan kecil dalam jajak pendapat yang ketat dapat mendorong pergerakan sentimen pasar yang tampaknya tidak menentu," kata analis Danske Bank.
Saham Boeing melesat 3,1% setelah berita bahwa pekerja dapat memberikan suara pada kesepakatan baru untuk mengakhiri pemogokan lima minggu yang merugikan.
Spirit Airlines meroket 53,06% setelah perusahaan itu mencapai kesepakatan untuk memperpanjang batas waktu pembiayaan kembali utang selama dua bulan.
Humana merosot 2,46% setelah laporan mengatakan Cigna melanjutkan pembicaraan merger dengan perusahaan asuransi kesehatan tersebut. Saham Cigna juga melorot 4,69%.
Penjualan rumah, flash PMI, dan laporan barang tahan lama ada dalam agenda data sepanjang minggu, seperti halnya Beige Book Fed.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,35 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,59 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Boeing (3,11%)
-Apple (0,66%)
-UnitedHealth (0,33%)
Saham berkinerja terburuk
-American Express (-2,19%)
-Merck & Co (-2,17%)
-Travelers (-2,17%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Kenvue (5,52%)
-Nvidia (4,14%)
-Boeing (3,11%)
Saham berkinerja terburuk
-Builders FirstSource (-5,20%)
-Cigna (-4,69%)
-Lennar (-4,39%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Genprex (265,62%)
-GRI Bio (127,59%)
-Siyata Mobile (82,18%)
Saham berkinerja terburuk
-TC BioPharm Holdings (-55,14%)
-Gritstone Oncology (-31,78%)
-Jia Da Corp (-26,32%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM