Wall Street Berakhir di Zona Merah, Terseret Kejatuhan Saham Teknologi dan UnitedHealth
Friday, December 06, 2024       04:46 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Kamis, dengan UnitedHealth turun tajam dan saham teknologi melorot karena investor menunggu laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang dirilis Jumat.
Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 248,33 poin, atau 0,55%, menjadi 44.765,71, S&P 500 turun 11,38 poin, atau 0,19%, menjadi 6.075,11 dan Nasdaq Composite Index menyusut 34,86 poin, atau 0,18%, jadi 19.700,26, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (5/12) atau Jumat (6/12) pagi WIB.
Indeks teknologi S&P 500 turun 0,2% setelah mencapai rekor penutupan tertinggi pada sesi Rabu, ketika ketiga indeks saham utama Amerika itu juga mencatat penutupan tertinggi.
Saham Synopsys anjlok 12,4% setelah perusahaan perangkat lunak desain chip tersebut memperkirakan pendapatan tahun fiskal 2025 di bawah ekspektasi Wall Street, sebagian karena penurunan penjualan di China.
Saham UnitedHealth merosot 5,2% dan menjadi beban terbesar bagi Dow dan S&P 500, sementara indeks healthcare S&P 500 turun 1,1%. Saham Cigna menyusut 2,3%, sedangkan Molina Healthcare kehilangan 3,2%.
Perusahaan asuransi kesehatan menilai kembali risiko bagi para eksekutif puncak mereka sehari setelah pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, di Manhattan. UnitedHealthcare merupakan bagian dari UnitedHealth Group.
Sejumlah analis meyakini laporan ketenagakerjaan Jumat akan menunjukkan penggajian nonpertanian meningkat 200.000 pekerjaan pada November, menurut survei  Reuters . Pada bulan sebelumnya, penggajian bertambah 12.000, kenaikan terkecil sejak Desember 2020.
Sebelumnya, data yang dirilis pada awal sesi memperlihatkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik sedikit minggu lalu.
Daniel Morgan, Manajer Portofolio Synovus Trust di Atlanta, Georgia, mengatakan investor mencerna data ekonomi terkini dan menantikan laporan ketenagakerjaan Jumat.
"Jelas, Wall Street akan memperdagangkan apa yang akan dilakukan the Fed," papar dia.
Pada sesi Rabu, Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengatakan ekonomi Amerika lebih kuat daripada yang diharapkan bank sentral ketika mulai memangkas suku bunga pada September, dan dia tampaknya memberi sinyal dukungan bagi laju pengurangan yang lebih lambat.
Pasar memperkirakan sekitar 70% kemungkinan penurunan suku bunga seperempat poin bulan ini.
Saham yang terkait dengan mata uang kripto dan blockchain kehilangan tenaga setelah melonjak pada awal sesi ketika bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, melesat di atas angka USD100.000 untuk pertama kalinya.
MicroStrategy, pemegang perusahaan bitcoin terbesar, ditutup merosot 4,8%.
Volume di bursa Wall Street tercatat 14,12 miliar saham, dibandingkan rata-rata sekitar 14,7 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-3M (2,23%)
-Merck & Co (2,20%)
-McDonald's (1,52%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-5,19%)
-Salesforce Inc (-1,83%)
-Sherwin-Williams (-1,74%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Brown Forman (10,66%)
-Tesla (3,23%)
-United Airlines Holdings (3,21%)
Saham berkinerja terburuk
-Synopsys (-12,37%)
-Uber Tech (-9,58%)
-Cadence Design (-6,39%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-AgriFORCE Growing Systems (10.319,35%)
-Oriental Rise Holdings (599,25%)
-Arcadia Biosciences (102,08%)
Saham berkinerja terburuk
-Algorhythm Holdings (-46,87%)
-Universe Pharmaceuticals (-41,34%)
-Bluebird (-39,73%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM