Wall Street Melempem, Tersengat Kejatuhan Sektor Teknologi dan Kekhawatiran Suku Bunga
Thursday, October 24, 2024       04:33 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melempem, Rabu, karena kenaikan imbal hasil US Treasury menekan saham megacap dan investor menjadi kurang yakin tentang pemotongan suku bunga yang kuat dari Federal Reserve, sementara berita korporasi menekan McDonald's dan Coca-Cola.
Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 409,94 poin, atau 0,96%, menjadi 42.514,95, S&P 500 menyusut 53,78 poin, atau 0,92%, menjadi 5.797,42 dan Nasdaq Composite Index anjlok 296,47 poin, atau 1,60%, menjadi 18.276,65, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (23/10) atau Kamis (24/10) pagi WIB.
Indeks berbasis S&P 500 mencatat penurunan harian ketiga berturut-turut. Dari 11 subsektor S&P, hanya utilitas dan real estat yang membukukan kenaikan.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun mencapai titik tertinggi tiga bulan dengan investor menilai kembali prospek pemotongan suku bunga the Fed selama beberapa bulan ke depan dengan latar belakang data ekonomi yang kuat dan pemilihan presiden yang akan datang.
"Pasar sedang berjuang untuk mencerna kenaikan imbal hasil terbaru ini," kata Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial, sambil menambahkan imbal hasil yang lebih tinggi menekan saham.
Di antara saham berkapitalisasi besar (megacap) yang sensitif terhadap suku bunga, Nvidia melorot 2,81%, Apple -2,16%, Meta Platforms -3,15% dan Amazon -2,63%, menyeret Nasdaq yang sarat teknologi ke zona merah.
McDonald's jatuh 5,12% setelah infeksi E. coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder-nya menewaskan satu orang dan membuat banyak orang sakit. Coca-Cola turun 2,07% setelah perusahaan itu menegaskan kembali prospek pertumbuhan laba tahunannya meski memperkirakan pendapatan yang lebih tinggi.
Sektor consumer discretionary yang lebih luas juga tersungkur 1,82%, sementara teknologi informasi menyusut 1,68%.
"Kita memiliki pasar yang telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa sehingga manajer portofolio melihat sekitar dan berkata: mungkin saya harus mengambil beberapa keuntungan," kata Thomas Martin, Manajer Portofolio Globalt Investments.
Saham Boeing tersungkur 1,76% setelah pabrikan pesawat itu melaporkan kerugian kuartalan sebesar USD6 miliar karena aksi mogok yang melumpuhkan. Pekerja pabrik di Boeing akan memberikan suara mengenai proposal kontrak baru yang dapat mengakhiri kebuntuan setelah lebih dari lima pekan.
Perusahaan semikonduktor, Texas Instruments, melambung 4% setelah laba kuartal ketiganya mengalahkan perkiraan, sementara AT&T melesat 4,60% setelah mendapatkan lebih banyak pelanggan nirkabel dari ekspektasi pada kuartal ketiga.
Tesla, anggota pertama dari kelompok perusahaan yang disebut "Magnificent Seven", dijadwalkan untuk melaporkan kinerjanya setelah penutupan pasar, berakhir melemah, tetapi melejit 8% dalam after hours trading, karena mengalahkan perkiraan margin laba.
Pasar Amerika mendekati level rekor tertinggi, tetapi kombinasi dari laporan keuangan, perubahan prospek kebijakan moneter, dan pemilihan presiden mendatang akan menguji reli tersebut dan dapat memicu volatilitas, kata analis.
Presiden Richmond Fed, Thomas Barkin, mengatakan perjuangan bank sentral untuk mengembalikan inflasi ke target 2% mungkin memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, sehingga membatasi pemotongan suku bunga.
Survei "Beige Book" Fed menunjukkan aktivitas ekonomi AS sedikit berubah dari September hingga awal Oktober, sementara perusahaan melihat peningkatan dalam perekrutan.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,83 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,29 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Verizon (3,30%)
-Walmart (1,52%)
-J&J (1,47%)
Saham berkinerja terburuk
-McDonald's (-5,12%)
-3M (-2,90%)
-Amazon.com (-2,61%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Northern Trust (7,02%)
-Teledyne Technologies (6,00%)
-Packaging America (5,53%)
Saham berkinerja terburuk
-Enphase (-14,92%)
-Seagate (-8,10%)
-Old Dominion Freight Line (-5,45%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-LA Rosa Holdings (130,61%)
-Kwesst Micro Systems (113,14%)
-Tevogen Bio Holdings (54,04%)
Saham berkinerja terburuk
-Premium Catering Holdings (-66,01%)
-Silexion Therapeutics (-32,00%)
-Digital Brands Group (-30,54%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Thursday, Oct 31, 2024 - 17:04 WIB
Financial Statements 3Q 2024 of AGII
Thursday, Oct 31, 2024 - 17:00 WIB
Financial Statements 3Q 2024 of BREN
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:57 WIB
Financial Statements 3Q 2024 of BIRD
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:55 WIB
Financial Statements 3Q 2024 of CHEM
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:52 WIB
Financial Statements 3Q 2024 of SOSS
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:50 WIB
Bisnis Data dan IT Tumbuh Pesat, Telkom Cetak Laba Rp 17,67 Triliun
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:49 WIB
Financial Statements 3Q 2024 of TAMA
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:49 WIB
Agung Podomoro (APLN) Balik Arah, dari Laba Rp1 T Jadi Rugi Rp41 M
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:48 WIB
Emiten FILM Manoj Punjabi Bukukan Laba Rp 103 Miliar di Q3/2024
Thursday, Oct 31, 2024 - 16:48 WIB
Penyaluran Kredit Anjlok 15,54%, Bank Neo (BBYB) Laba Rp4,06 M