Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menghijau, Senin, dengan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi, bangkit dari kemunduran singkat setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral Amerika tidak terburu-buru untuk menerapkan pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Dow juga membukukan penutupan tertinggi sepanjang masa. Tiga indeks saham utama AS mencatat kenaikan untuk kuartal ketiga dan untuk periode September.
Dow Jones Industrial Average naik 17,15 poin, atau 0,04%, menjadi 42.330,15, S&P 500 menguat 24,31 poin, atau 0,42%, menjadi 5.762,48 dan Nasdaq Composite Index meningkat 69,58 poin, atau 0,38%, menjadi 18.189,17, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Senin (30/9) atau Selasa (1/10) pagi WIB.
Sepanjang bulan lalu, S&P 500 melesat 2% dan membukukan September terbaiknya sejak 2013 dan kenaikan bulan kelima berturut-turut. Untuk kuartal ketiga, S&P 500 melambung 5,5%, Nasdaq melejit 2,6% dan Dow meroket 8,2%.
S&P 500 memperpanjang kerugian setelah pernyataan Powell, tetapi pulih menjelang penutupan. Analis mengatakan aktivitas akhir kuartal juga dapat membantu pasar di penghujung hari.
"Kita memiliki momentum perdagangan dan window dressing klasik di akhir kuartal, di mana kita membeli saham pemenang dan menjual saham yang kalah," ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Powell, di ajang konferensi National Association for Business Economics di Nashville, Tennessee, mengatakan dia memperkirakan dua kali lagi penurunan suku bunga, dengan total 50 basis poin, tahun ini sebagai acuan jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan.
"Mayoritas investor berpikir semua aktivitas the Fed sudah diperhitungkan untuk sisa tahun ini. (Namun) saya pikir ada lebih banyak hal tentang the Fed 2024 daripada yang mungkin kita ketahui," kata Dollarhide.
"Faktanya, soft landing benar-benar bisa terjadi."
Awal bulan ini, the Fed memulai siklus pelonggaran baru dengan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Trader memperkirakan peluang penurunan 50 basis poin sebesar 35% pada November, menyusut dari sekitar 37% sebelum pidato Powell dan 53% pada Jumat, menurut FedWatch Tool CME Group.
Quincy Krosby, Chief Global Strategist LPL Financial di Charlotte, North Carolina, mencatat bahwa the Fed akan memiliki lebih banyak data untuk ditinjau sebelum pertemuan November.
Laporan ekonomi utama yang akan dirilis pekan ini termasuk klaim pengangguran dan payrolls bulanan.
Saham CVS Health melesat 2,4% setelah laporan menunjukkan hedge fund Glenview Capital Management akan bertemu dengan eksekutif puncak di perusahaan perawatan kesehatan tersebut untuk mengusulkan cara-cara guna meningkatkan operasi.
Volume di bursa Wall Street tercatat 12,64 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Apple (2,24%)
-Home Depot (1,42%)
-Chevron (1,22%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-2,74%)
-Intel (-1,88%)
-Nike (-1,16%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Generac (2,61%)
-Intuitive Surgical (2,52%)
-CVS Health Corp (2,44%)
Saham berkinerja terburuk
-Jacobs Engineering (-15,84%)
-Dollar Tree (-3,83%)
-Ulta Beauty (-3,69%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Lixiang Education (1.450,94%)
-Soneta Biotherapeutics Holdings (842,78%)
-Fangdd Network (146,03%)
Saham berkinerja terburuk
-XChange TECINC DRC (-70,22%)
-Paranovus Entertainment Tech (-46,67%)
-Aditx (-34,35%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM