Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Rabu, dengan S&P 500 dan Dow mencetak rekor penutupan tertinggi setelah rilis risalah rapat Federal Reserve dan menjelang data inflasi September serta musim laporan keuangan.
Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 431,63 poin, atau 1,03%, menjadi 42.512,00, S&P 500 naik 40,91 poin, atau 0,71%, jadi 5.792,04 dan Nasdaq Composite Index meningkat 108,70 poin, atau 0,60%, menjadi 18.291,62, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Rabu (9/10) atau Kamis (10/10) pagi WIB.
Indeks berbasis luas S&P mencatat rekor penutupan tertinggi untuk kali pertama pada Oktober, tetapi untuk ke-44 kalinya sepanjang 2024. Terakhir kali Dow mencetak rekor penutupan pada 4 Oktober.
Saham Alphabet memangkas kerugian hingga ditutup anjlok 1,5% setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan akan meminta hakim untuk memaksa Google mendivestasi sejumlah bisnisnya. Ini termasuk web browser Chrome dan sistem operasi Android-nya, untuk membatasi monopoli mesin pencariannya.
Risalah rapat September the Fed menunjukkan "mayoritas substansial" pejabat mendukung pemotongan suku bunga yang agresif setengah poin. Namun, ada kesepakatan yang lebih luas bahwa langkah tersebut tidak akan mengikat the Fed pada kecepatan pemotongan tertentu di masa mendatang.
Terakhir, trader memperkirakan peluang sekitar 79% untuk pengurangan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin dan peluang 21% bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga, menurut FedWatch Tool CME Group.
"Risalah rapat tersebut mengonfirmasi apa yang selama ini kami pikirkan dan melegakan para investor. Ada perdebatan tentang pemotongan 50 basis poin, yang berarti tidak ada konsensus yang luas bahwa kita perlu melakukan pemotongan 50 basis poin yang drastis," kata Lindsey Bell, Chief Strategist 248 Ventures di Charlotte, North Carolina.
Pasar menunggu laporan inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis Kamis pagi, dan musim laporan keuangan perusahaan kuartal ketiga, dimulai dengan beberapa bank terbesar Amerika, yang akan merilisnya Jumat.
"Risalah rapat tersebut juga merupakan konfirmasi lebih lanjut bahwa the Fed yakin mereka telah memenangkan pertarungan melawan inflasi. Jadi angka CPI besok seharusnya tidak terlalu mengejutkan," ujar Bell.
Trader bergejolak minggu ini, dengan investor menyesuaikan ekspektasi pemotongan suku bunga setelah laporan ketenagakerjaan September, yang secara mengejutkan cukup solid, menunjukkan ekonomi AS dalam kondisi yang lebih baik daripada yang ditakutkan investor.
"Ada suasana optimisme di pasar sejak laporan ketenagakerjaan Jumat. Investor tetap optimistis pada skenario 'soft- to -no-landing'," papar dia, mengacu pada kemungkinan ekonomi bahkan dapat menghindari resesi ringan.
Dari 11 sektor industri S&P 500, sembilan di antaranya menghijau, sementara utilitas yang sensitif terhadap suku bunga merosot 0,9% dan indeks jasa komunikasi, yang mencakup Alphabet, turun 0,6%.
"Berita mengenai inisiatif antimonopoli menimbulkan kekhawatiran tentang apa artinya bagi sektor teknologi secara luas dan khususnya para pemain yang paling dominan," kata Daniel Morris, Chief Market Strategist BNP Paribas.
Investor juga memantau potensi kerusakan dari Badai Kategori 5 Milton.
Badai yang meluas itu mendekati pantai barat Florida, menimbulkan tornado dan menghantam wilayah tersebut dengan hujan dan angin beberapa jam sebelum diperkirakan mendarat di dekat Teluk Tampa, Rabu malam, yang dapat mengakibatkan gelombang air laut yang mengancam jiwa bagi masyarakat yang telah dihantam Badai Helene.
Di antara saham-saham unggulan, Boeing ditutup tersungkur 3,4% setelah pembicaraan antara raksasa kedirgantaraan dan serikat manufaktur utamanya menemui jalan buntu.
Di antara saham-saham yang menguat, Norwegian Cruise Line mengungguli dengan lonjakan 10,9% setelah Citi menaikkan ratingnya menjadi "buy". Rekannya, Carnival melejit 7% sementara Royal Caribbean Cruises menguat 5,2%.
Saham Arcadium Lithium meroket 30,9% setelah Rio Tinto mengatakan akan mengakuisisi perusahaan tambang itu senilai USD6,7 miliar.
Saham Alibaba Group yang tercatat di bursa Wall Street melorot 1,6%, dan sejawatnya, PDD Holdings, kehilangan 2,3% karena investor mempertanyakan apakah China akan mengumumkan langkah-langkah stimulus baru.
Di bursa Wall Street tercatat 11,09 miliar saham berpindah tangan dibandingkan rata-rata pergerakan 12,04 miliar selama 20 sesi terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Honeywell (3,24%)
-IBM (2,48%)
-Caterpillar (2,12%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-3,41%)
-Salesforce Inc (-1,25%)
-Verizon (+0,23%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Norwegian Cruise Line (10,91%)
-Carnival Corp (7,02%)
-Royal Caribbean Cruises (5,26%)
Saham berkinerja terburuk
-Constellation Energy (-6,12%)
-NRG (-5,34%)
-Boeing (-3,41%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Dogwood Therapeutics (1.725,81%)
-Momentus (155,42%)
-Banzai International (81,88%)
Saham berkinerja terburuk
-BAIYU Holdings (-51,49%)
-Sacks Parente Golf (-49,73%)
-Nisun International (-25,81%)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM