Wall Street Tersungkur Jelang Jobs Data Amerika; Timur Tengah Tetap Fokus Utama
Friday, October 04, 2024       04:39 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Kamis, menjelang laporan payrolls bulanan Amerika Serikat pada Jumat, dan karena investor terus mencermati konflik yang berkembang di Timur Tengah.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 184,93 poin, atau 0,44%, menjadi 42.011,59, S&P 500 berkurang 9,58 poin, atau 0,17%, menjadi 5.699,96 dan Nasdaq Composite Index melemah 6,65 poin, atau 0,04%, menjadi 17.918,48.
Namun, indeks berbasis luas S&P 500 tetap meroket 19,5% sepanjang tahun ini, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (3/10) atau Jumat (4/10) pagi WIB.
Data yang dirilis Kamis menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik sedikit pekan lalu, sementara Badai Helene dan aksi mogok di pelabuhan dapat mendistorsi gambaran pasar tenaga kerja dalam jangka pendek.
Laporan ketenagakerjaan hari ini untuk periode September dianggap penting bagi prospek suku bunga Amerika. Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan penambahan 140.000 pekerjaan, sementara tingkat pengangguran diantisipasi tetap stabil di 4,2%.
Investor ingin mendapatkan lebih banyak data tentang pasar tenaga kerja setelah Federal Reserve, bulan lalu, memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, penurunan pertama dalam biaya pinjaman sejak 2020.
"Sepertinya investor berhati-hati menjelang laporan ketenagakerjaan besok," kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments di New York.
Dia juga mengatakan, "wajar untuk melihat aksi ambil untung setelah reli besar seperti yang terjadi selama dua, tiga pekan terakhir."
Indeks Volatilitas Cboe, pengukur rasa takut Wall Street, melesat 8,41% atau 1,59 poin menjadi 20,49, level penutupan tertinggi sejak 6 September.
Militer Israel memberi tahu penduduk di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka, Kamis.
Kini, trader memperkirakan kemungkinan 35% untuk pemangkasan 50 basis poin bulan depan, turun dari 49% seminggu lalu, menurut FedWatch Tool CME Group.
Indeks acuan Wall Street sempat berubah positif setelah survei Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas sektor jasa Amerika melonjak ke level tertinggi dalam satu setengah tahun pada September, bukti lebih lanjut bahwa ekonomi tetap kuat pada kuartal ketiga.
"Sekali lagi, jasa melakukan pekerjaan berat yang membuat ekonomi ini terus berjalan," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management.
Namun, dia juga mengatakan, "harga minyak bergerak lebih tinggi dan pemogokan pelabuhan benar-benar dapat mengacaukan segalanya."
Saham energi melejit seiring dengan lonjakan harga minyak karena meningkatnya kekhawatiran atas konflik regional yang meluas di Timur Tengah, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap aliran minyak mentah global. Indeks energi S&P 500 melambung 1,6%.
Pemogokan pekerja di pesisir Timur dan Teluk memasuki hari ketiga. Ekonom Morgan Stanley mengatakan penghentian yang berkepanjangan dapat menaikkan harga konsumen, dengan harga pangan kemungkinan akan bereaksi lebih dulu.
Saham Constellation Brands ambles 4,7% setelah pabrikan bir itu mempertahankan perkiraan penjualan dan laba untuk tahun fiskal 2025.
Kinerja dari beberapa bank kakap Amerika diprediksi secara tidak resmi akan memulai Laporan keuangan S&P 500 kuartal ketiga pada akhir minggu depan.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,01 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,08 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-IBM (1,36%)
-Salesforce Inc (0,51%)
-Chevron (0,20%)
Saham berkinerja terburuk
-Merck & Co (-1,70%)
-Boeing (-1,55%)
-Amazon.com (-1,52%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-MarketAxesss (7,46%)
-Valero Energy (6,15%)
-Marathon Petroleum (5,72%)
Saham berkinerja terburuk
-Lam Research (-90,04%)
-Constellation Brands A (-4,70%)
-Bio-Techne (-4,43%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-36Kr Holdings (1.638,66%)
-Upexi (1.585,99%)
-Evgo (61,07%)
Saham berkinerja terburuk
-Lam Research (-90,04%)
-Color Star Technology Co (-57,14%)
-Cemtrex (-51,07%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM