Wall Street Variatif: S&P 500 dan Nasdaq Lanjutkan Pelemahan, Dow Bangkit
Friday, July 26, 2024       05:05 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Kamis, dengan S&P 500 dan Nasdaq mengakhiri sesi yang tidak menentu di zona merah, gagal mendapatkan kembali posisi yang hilang dalam aksi jual yang dipicu teknologi pada sesi sebelumnya ketika investor bergulat dengan kemungkinan arah saham megacap.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melemah 27,91 poin, atau 0,51%, menjadi 5.399,22, sementara Nasdaq Composite Index merosot 160,69 poin, atau 0,93%, menjadi 17.181,72, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 81,20 poin, atau 0,20%, menjadi 39.935,07, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (25/7) atau Jumat (26/7) pagi WIB.
Dow mempertahankan keuntungan didorong data produk domestik bruto Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan. Saham berkapitalisasi kecil juga menanjak karena investor beralih dari saham megacap, dengan Russell 2000 melesat 1,3% untuk menutupi sebagian kerugian sesi Rabu.
Saham berkapitalisasi besar pulih dari awal yang bergejolak untuk diperdagangkan lebih tinggi pada pertengahan petang, tetapi banyak yang merosot lagi, dengan Meta Platforms, Microsoft dan Nvidia ditutup melorot antara 1,7% dan 2,4%.
Saham Alphabet melemah untuk hari kedua berturut-turut, anjlok 3,1% ke penutupan terendah sejak 6 Mei, tetapi Tesla menguat. Laporang keuangan yang lesu dari induk usaha Google dan pabrikan kendaraan listrik itu memukul kelompok saham teknologi yang disebut Magnificent Seven, Rabu, mendorong Nasdaq dan S&P 500 mencatat hari terburuknya sejak 2022.
Indeks Volatilitas Cboe, yang dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, memperpanjang kenaikan baru-baru ini untuk ditutup di posisi 18,46, level tertinggi baru dalam 14 minggu.
"Saya pikir pasar sedang goyah," kata Yung-Yu Ma, Chief Investment Officer BMO Wealth Management. "Kekhawatiran itu meningkat dan kemarin merupakan puncak dari kekhawatiran tersebut, tetapi sebagian dari kekhawatiran itu mereda hari ini."
Kendati investor masih mencoba bergulat dengan laporan keuangan yang mengecewakan, Rabu, serta ketidakpastian politik dan ekonomi, Ma mengatakan pada akhirnya data terbaru menunjukkan ekonomi Amerika Serikat tetap tangguh.
Laporan PDB, Kamis, menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,8% pada kuartal kedua dibandingkan perkiraan 2%. Inflasi mereda, sehingga ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve pada September tetap utuh.
Semua mata kini tertuju pada data harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), Jumat, untuk mengonfirmasi spekulasi dimulainya pemotongan suku bunga Fed lebih awal.
Kendati saham kelas berat mendorong pasar ke titik tertinggi sepanjang masa tahun ini, aksi jual sesi Rabu memperkuat kekhawatiran bahwa saham ini mungkin terlalu berlebihan dan akan mengalami lebih banyak turbulensi.
Kekhawatiran ini mendorong value investor, mempercepat rotasi mereka ke saham-saham small-cap dan sektor lain di luar teknologi berkapitalisasi besar.
S&P Small Cap 600 melonjak 1,4% pada sesi Kamis.
Di antara pergerakan yang didorong laporan keuangan, saham IBM melambung 4,3%, juga mendongkrak Dow, setelah perusahaan teknologi itu mengalahkan estimasi untuk pendapatan kuartal kedua dan menaikkan proyeksi pertumbuhan tahunan untuk bisnis perangkat lunaknya.
American Airlines melesat 4,2% setelah memangkas perkiraan laba tahunannya. Southwest Airlines melejit 5,5% setelah mengatakan akan menerapkan sejumlah perubahan termasuk mengakhiri open seating dan menawarkan kursi dengan ruang kaki ekstra.
Keperkasaan maskapai penerbangan dan perusahaan logistik, dengan Old Dominion melambung 5,7% dan J B Hunt naik 4,3%, membantu Dow Jones Transportation Average menguat 1,3%.
Ford anjlok 18,4% setelah laba kuartal kedua yang disesuaikan dari pabrikan otomotif itu meleset dari estimasi dengan selisih yang lebar. Edwards Lifesciences jatuh 31,3% setelah meleset dari estimasi pendapatan kuartal kedua.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,23 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,60 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-IBM (4,33%)
-Salesforce Inc (2,70%)
-Caterpillar (2,46%)
Saham berkinerja terburuk
-Honeywell (-5,24%)
-Microsoft (-2,45%)
-Intel (-1,89%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-ServiceNow Inc (13,40%)
-Molina Healthcare (12,28%)
-Universal Health Services (10,23%)
Saham berkinerja terburuk
-Edwards Lifesciences (-31,34%)
-Ford Motor (-18,36%)
-West Pharmaceutical Services (-14,40%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Predictive Oncology (74,77%)
-Salarius Pharmaceuticals (63,55%)
-EzFill Holdings (61,04%)
Saham berkinerja terburuk
-2U Inc (-63,35%)
-Expion360 (-47,02%)
-Kindly MD (-39,38%)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM