IDXC hannel - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup melemah 3,4 persen di level 7.059,65 pada perdagangan hari ini, Senin (5/8). Pelemahan IHSG terjadi di tengah aksi investor asing yang membukukan transaksi beli bersih senilai Rp3,1 triliun.
Memburuknya kinerja pasar keuangan Asia pada hari ini tidak terlepas dari suramnya prospek perekonomian Amerika Serikat (AS) sebagai motor penggerak ekonomi global.
"Data ketenagakerjaan AS membukukan kenaikan tingkat pengangguran, serta penyerapan tenaga kerja yang lebih rendah, sehingga membuat AS kian dekat dengan kemungkinan resesi," kata Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin dalam risetnya, sore ini.
"Dengan memburuknya sektor ketenagakerjaan AS tersebut, maka ekspektasi pemangkasan sukubunga acuan bisa terjadi lebih cepat," lanjutnya.
IHSG juga mengalami tekanan terimbas data caixin composite PMI China yang terealisasi sebesar 51.2 pada Juli 2024 atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 52.8.
Sementara dari dalam negeri, kata Gunawan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen di kuartal II-2024. Namun lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen.
"Realisasi tersebut memberikan gambaran bahwa ekonomi di Tanah Air tengah mengalami perlambatan," ujarnya.
Selain IHSG , Rupiah meski sempat mengalami tekanan, namun mata uang Garuda berbalik arah dan ditutup menguat di level Rp16.180 per USD.
"USD tengah terbebani dengan anjloknya imbal hasil US Treasury 10 tahun di kisaran 3,7 persen," kata Gunawan.
Sementara itu, harga emas dunia melemah di kisaran level USD2.421 per ons troy pada perdagangan sore ini. Harga emas ditransaksikan di kisaran harga Rp1,26 juta per gramnya.
"Harga emas sejauh ini masih bergerak stabil di tengah gejolak yang terjadi di pasar keuangan," ujar Gunawan.
Sumber : idxchannel.com
powered by: IPOTNEWS.COM