NEW YORK , investor.id - Harga emas melemah pada Senin (19/8/2024), meski masih bertahan di atas US$ 2.500 per ons. Hal itu karena investor melakukan aksi profit taking dari kenaikan harga yang mencapai rekor tertinggi tersebut, sambil bersiap menantikan isyarat lebih lanjut dari The Fed dan perkembangan konflik di Timur Tengah.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 2.501,74 per ons, sedikit di bawah rekor tertinggi US$ 2.509,65 yang dicapai pada Jumat (16/8/2024). Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0,1% menjadi US$ 2.541,3 per ons.
"Kami tidak akan terkejut melihat adanya konsolidasi atau penurunan di pasar emas, karena para pedagang mungkin kecewa jika The Fed hanya mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 basis poin (bps) dan tidak memberikan sinyal pemangkasan yang lebih besar sebesar 0,50 bps," ujar David Meger, Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif di High Ridge Futures.
Menurut CME FedWatch Tool, traders melihat peluang sebesar 77,5% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.
Fokus pasar akan beralih ke risalah rapat kebijakan terakhir The Fed yang akan dirilis pada Rabu (21/8/2024) dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada simposium ekonomi di Jackson Hole pada Jumat (23/8/2024).
Analis teknikal Reuters, Wang Tao, memperkirakan emas mungkin akan turun ke kisaran US$ 2.479- 2.487 setelah gagal menembus resistance di US$ 2.507.
Level Akhir Tahun
Namun, analis UBS, Giovanni Staunovo, mengatakan emas masih akan terus menguatdalam beberapa bulan mendatang. Bahkan,, kemungkinan pada akhir tahun, harga emas amencapai level US$ 2.600 per ons. Semua mata akan tertuju pada indikasi pemangkasan suku bunga yang akan segera diberikan oleh Powell.
Di pasar fisik, beberapa bank di China telah diberikan kuota impor emas baru dari bank sentral, mengantisipasi permintaan yang meningkat meskipun harga mencapai rekor tertinggi.
Achilleas Georgolopoulos, analis investasi di broker forex XM, menyebut, permintaan emas tetap kuat karena ketegangan geopolitik, terutama dari konflik Israel-Iran-Hamas, yang mendorong pembelian aset safe haven.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak naik 0,8% menjadi US$ 29,24 per ons, dan platinum menguat 0,3% menjadi US$ 957,57 per ons. Sementara paladium anjlok 2,1% menjadi US$ 930,92 per ons.
Sumber : investor.id
powered by: IPOTNEWS.COM