JAKARTA, investor.id - Harga emas menguat pada Selasa (10/9/2024), bertahan di atas level US$ 2.500. Di tengah para pelaku pasar bersiap menghadapi rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Data ini diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang besaran pemangkasan suku bunga The Fed pada pekan depan.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 2.512,38 per ons. Sementara harga kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 0,4% menjadi US$ 2.543,1.
"Pergerakan harga emas berada dalam kisaran yang sangat sempit, menunggu katalis berikutnya, yang kemungkinan adalah debat presiden AS malam ini dan diikuti dengan data inflasi besok," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Investor akan memantau dengan cermat data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada Rabu (11/9/2024) dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis (12/9/2024). Berdasarkan survei Reuters, CPI untuk Agustus diperkirakan naik 0,2% secara bulanan, sama seperti bulan sebelumnya.
"Harga Emas spot tetap didukung di atas level psikologis US$ 2.500, dan jika terjadi penurunan harga setelah rilis CPI, pembeli kemungkinan akan kembali masuk seperti yang telah terjadi sejak pertengahan Agustus," ujar Han Tan, analis utama di Exinity Group.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 21%, dengan mencapai rekor tertinggi US$ 2.531,6 pada 20 Agustus. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang aset seperti emas yang tidak memberikan hasil.
Besaran Pemangkasan
Saat ini, pasar memperkirakan ada 67% peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada pertemuan 17-18 September, serta 33% peluang pemangkasan sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu harga perak spot turun 0,3% menjadi US$ 28,26 per ons, platinum naik 0,2% menjadi US$ 939,71, dan paladium melonjak 2,1% menjadi US$ 966,55.
World Platinum Investment Council menyatakan, defisit global platinum pada 2024 diperkirakan akan dua kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, didorong oleh arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa dan pembelian batangan besar di China.
"Kami tetap yakin bahwa harga platinum memiliki potensi kenaikan yang signifikan," ungkap Commerzbank dalam sebuah catatan.
Sumber : investor.id
powered by: IPOTNEWS.COM