IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 6.942, Begini Pergerakannya
Thursday, June 27, 2024       10:09 WIB

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini dibuka di zona hijau. IHSG naik 36 poin (0,53%) ke level 6.942.
Mengutip data RTI, Kamis (27/6/2024), IHSG berada di level tertingginya pada 6.943 dan terendahnya 6.915. Sebanyak 196 saham menguat, 131 turun, dan 178 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam risetnya menjelaskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, aksi profit taking oleh investor asing masih terjadi di saham perbankan Big Caps. Investor asing catatkan jual bersih Rp 313,8 miliar di seluruh pasar (26/6/2024).
Outflow tersebut mencerminkan kekhawatiran investor akan stabilitas ekonomi domestik, khususnya nilai tukar rupiah (Jisdor) yang terdepresiasi 6,2% ytd di level Rp16.435 per dolar AS. Risiko nilai tukar juga berdampak bagi turunya margin profitabilitas emiten.
"Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mempertimbangkan perpanjangan restrukturisasi kredit COVID-19 hingga 2025. Pasalnya, stimulus tersebut telah berakhir pada Maret 2024. Perpanjangan kebijakan tersebut akan membantu perbankan memperbaiki kualitas aset dan menjaga pencadangan ( CKPN ). Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan stimulus tersebut untuk diperpanjang pada Sidang Kabinet awal pekan ini," tulisnya.
Dari Mancanegara, penjualan rumah baru tipe single family di Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024 turun 11,3% mom menjadi 619 ribu unit. Perolehan tersebut merupakan yang terendah dalam 6 bulan terakhir dan di bawah perkiraan sebesar 640 ribu. Minimnya penjualan diakibatkan kenaikan harga dan kredit rumah. Dari Asia, Indeks Nikkei 225 sejak awal tahun (ytd) melonjak 18,534% (26/6/2024).
"Penguatan tersebut sejalan dengan performa saham teknologi Jepang yang mengikuti pergerakan Indeks Nasdaq khususnya didorong oleh saham sektor chip Nvidia dan saham teknologi lain nya. Sementara, reinvestasi atas dividen yang didapatkan investor juga menambah likuiditas di pasar ekuitas Jepang," lanjutnya.

Sumber : DETIK FINANCE

powered by: IPOTNEWS.COM