TOKYO, investor.id - Pasar Asia Pasifik dibuka mixed pada Kamis (23/1/2024). Investor di kawasan ini tengah mencermati dan menilai serangkaian data ekonomi yang akan dirilis.
S&P/ ASX 200 Australia diperdagangkan 0,42% lebih rendah saat pembukaan.
Nikkei 225 Jepang naik 0,38% saat pembukaan, sementara Topix naik 0,25%.
Kospi Korea Selatan turun 0,21% dan Kosdaq diperdagangkan 0,13% saat pembukaan. Ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,2% dari tahun ke tahun (YoY) pada kuartal IV-2024, menandai pertumbuhan paling lambat sejak kuartal II-2023.
Indeks berjangka Hang Seng (HSI) Hong Kong berada di level 19.924, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di angka 19.778,77.
Pemerintah Singapura diperkirakan akan melaporkan angka inflasi untuk Desember 2024. Bank of Japan (BoJ) juga akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya hari ini dan besok, Jumat (24/1/2025). Gubernur BoJ Kazuo Ueda telah mengisyaratkan niat untuk menaikkan suku bunga.
Semalam di Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama menguat dengan S&P 500 mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa. Pasalnya, saham teknologi seperti Oracle dan Nvidia menguat karena optimisme kecerdasan buatan ( artificial intelligence / AI) dan masa jabatan baru Presiden AS Donald Trump.
S&P 500 menguat 0,61% setelah mencapai rekor intraday di angka 6.100,81, melampaui tonggak terakhir yang dicapai pada Desember 2024 sebelum pasar melemah. Indeks secara keseluruhan ditutup pada level 6.086,37, sedikit di bawah level penutupan tertinggi sepanjang masa.
Nasdaq Composite melonjak 1,28% menjadi 20.009,34, menggarisbawahi kinerja yang lebih baik dari perusahaan-perusahaan teknologi. Dow Jones Industrial Average naik 130,92 poin, atau 0,3%, menjadi 44.156,73, didorong oleh kenaikan Procter & Gamble hampir 2% karena laba yang kuat.
Sumber : investor.id
powered by: IPOTNEWS.COM